RADARSOLO.COM Belasan ayam kampung di Desa Jetis, Kecamatan Delanggu, Klaten mati mendadak sejak Senin (1/7). Dari hasil pemeriksaan rapid test tim Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, hasilnya positif avian influenza (AI) atau flu burung. Meski begitu, guna memastikan lagi, dilakukan pemeriksaan ke laboratorium.
Kematian ayam kampung mati mendadak secara berantai sejak Senin (1/7) itu diketahui oleh warga setempat yang berasal dari kematian satu ekor. Disusul ayam kampung lainnya hingga dalam satu hari pernah ada lima ekor ayam yang mati.
Baca Juga: Rumah di Samping RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Disita: Gugatan Pemilik Lama Ditolak
“Untuk gejalanya, pada bagian jenggernya berwarna merah pekat. Begitu juga pada bagian dada juga berwarna merah pekat. Itu kami ketahui saat akan kami kuburkan. Itu yang membuat saya takut, karena tidak seperti biasanya,” ujar salah satu warga Desa Jetis, Agus, 47, saat ditemui di lokasi, Selasa (9/7).
Agus menjelaskan, setiap kali ada ayam tetangganya yang dilepasliarkan masuk ke kandang bersama tersebut pasti pada keesokannya sakit. Kemudian untuk kondisi ayam sempoyongan lalu mati.
Agus mengakui, ayam kampung yang mati mendadak tak hanya dikubur semata. Tetapi ada juga yang disembelih hingga dicuci oleh warga setempat. Bahkan siap diolah untuk menjadi berbagai masakan.
“Tapi setelah dinas datang ke sini, ayam yang udah disembelih dan dibersihkan serta siap dimasak tidak boleh dikonsumsi. Akhirnya saya kubur,” ujar Agus.
Baca Juga: Waduh! Luhut Bilang Pembelian BBM Subsidi Bakal Dibatasi Mulai 17 Agustus: Beli Pertalite dan Solar Akan Diatur Ketat
DKPP Klaten mengambil sampel untuk dilakukan rapid test pada Senin (8/7) pagi. Hingga akhirnya pada sore harinya dinyatakan positif flu burung. Pasca keluarnya hasil tersebut langsung dilakukan penyemprotan disinfektan.
Penyemprotan tidak hanya dilakukan pada kandang bersama saja. Tetapi juga seluruh kandang yang dimiliki warga di Desa Jetis. Hal itu untuk mengantisipasi tertularnya virus ke ayam lainnya.
“Setelah mengetahui flu burung itu, kami lakukan pertemuan RW untuk menyikapi hal itu. Untuk sementara waktu ayam milik warga dimasukkan ke kandangnya masing-masing. Ini untuk mencegah tertularnya virus,” ujar Agus.
Baca Juga: Terkait Kasus Pelecehan Seksual yang Dilakukan Dosen saat Beri Dampingan Skripsi, Ini Dia Respon Pihak Kampus
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Klaten Triyanto bersama jajaran langsung meninjau ke lokasi kandang bersama. Diduga kandang tersebut menjadi awal munculnya virus flu burung tersebut.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://radarsolo.jawapos.com/klaten/844845468/belasan-ayam-kampung-di-klaten-mati-mendadak-hasil-rapid-test-positif-flu-burung-ini-yang-wajib-diwaspadai