Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Berikut Fungsi dan Caranya Mencegah DBD Halaman all


KOMPAS.com Nyamuk wolbachia menjadi dalah satu upaya pemerintah dalam mengatasi nyamuk penyebab demam berdarah.

Lebih dari separuh populasi dunia hidup dalam risiko penyakit yang ditularkan melalui serangga, terutama penyakit yang ditularkan melalui nyamuk.

Nyamuk berperan sebagai perantara berbagai penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan parasit, misalnya demam berdarah, seperti malaria, hingga chickungunya.

Berbagai macam upaya telah digunakan untuk mengendalikan nyamuk-nyamuk penyebar virus, termasuk penggunaan insektisida dan nyamuk wolbachia.

Wolbachia menyediakan metode biologis untuk memanipulasi populasi nyamuk dan mengurangi penularan penyakit dan beban kesehatan pada manusia.

Baca juga: Kemenkes Bantah Penyebaran Nyamuk Wolbachia Jadi Penyebab Peningkatan Kasus DBD

Mengenal bakteri Wolbachia

Mengutip jurnal bertajuk Wolbachia-A Foe for Mosquitoes yang diterbitkan di PubMed Central NIH, Wolbachia adalah bakteri endosimbiotik yang diturunkan secara intraseluler dari induk yang ditemukan pada artropoda.

Wolbachia menjadi bakteri yang sangat umum dan terdapat secara alami pada 50 persen spesies serangga, termasuk beberapa nyamuk, capung, hingga kupu-kupu.

Bakteri Wolbachia memanipulasi reproduksi inangnya dengan berbagai cara, yang semuanya menguntungkan betina yang terinfeksi di alam.

Wolbachia pertama kali ditemukan pada jaringan reproduksi nyamuk Culex pipens oleh Hertig dan Wolbach pada 1924.

Baca juga: Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Salah satu manipulasi reproduksi yang disebabkan oleh Wolbachia adalah ketidakcocokan sitoplasma.

Ketidakcocokan ini menghasilkan generasi keturunan yang tidak dapat hidup ketika betina yang tidak terinfeksi kawin dengan jantan yang terinfeksi Wolbachia.

Wolbachia bertanggung jawab untuk menginduksi sejumlah modifikasi reproduksi yang memungkinkan penyebaran dan pemeliharaannya pada populasi alami.

Ketidakcocokan sitoplasma yang diinduksi Wolbachia telah mendapat banyak perhatian sebagai mekanisme untuk mengendalikan serangga penular dan penyakit.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Kenali 6 Gejala Demam Berdarah pada Anak Berikut Ini

Apa itu nyamuk wolbachia?

Nyamuk wolbachia adalah populasi nyamuk Aedes aegypti yang dimasukkan bakteri Wolbachia untuk mengurangi masa hidup mereka, sehingga mengurangi masa inkubasi ekstrinsik.

Dilansir dari laman Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia kemudian akan disebar di beberapa daerah untuk menekan penyebaran demam berdarah.

Ini karena Wolbachia dapat menghambat replikasi virus demam berdarah dan juga mengurangi masa hidup nyamuk dewasa.

Wolbachia dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat menurunkan replikasi virus dengue sehingga dapat mengurangi kemampuan nyamuk tersebut sebagai penular demam berdarah.

Baca juga: 10 Gejala Demam Berdarah, Nyeri Sendi, Lelah, hingga Sakit di Belakang Mata

Bakteri ini memperpendek umur dan memberikan efeknya dengan mengubah masa inkubasi ekstrinsik virus dengue, sehingga menghambat penularannya ke inang baru.

Pertambahan bakteri atau virus terjadi melalui mekanisme kompetisi mendapatkan makanan antara virus dengue dan bakteri Wolbachia dalam tubuh nyamuk.

Semakin sedikit mendapatkan suplai makanan, makin sulit virus dengue berkembang biak (replikasi).

Bakteri Wolbachia tidak menginfeksi manusia atau Vertebrata yang lain, sehingga tidak menyebabkan manusia atau hewan menjadi sakit.

Baca juga: 8 Buah yang Dapat Meningkatkan Trombosit, Cocok untuk Penderita DBD

Bagaimana nyamuk wolbachia bekerja?

Dikutip dari laman World Mosquito Program, bakteri Wolbachia menghambat pertumbuhan virus seperti demam berdarah, chikungunya, dan Zika di tubuh nyamuk Aedes aegypti.

Artinya, kemampuan nyamuk wolbachia dalam menularkan virus ke manusia menjadi berkurang.

Pada tahap awal, telur nyamuk Aedes aegypti dimasukkan bakteri Wolbachia. Saat menetas, ia akan menghasilkan nyamuk jantan/betina ber-Wolbachia.

Nyamuk aedes jantan dan betina ber-Wolbachia tersebut, hidup di lingkungan secara alamiah dan berkembang biak menghasilkan generasi nyamuk ber-Wolbachia.

Baca juga: Kemenkes Bantah Penyebaran Nyamuk Wolbachia Jadi Penyebab Peningkatan Kasus DBD

Secara sederhana, berikut adalah mekanisme yang akan terjadi pada nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia:

Nyamuk jantan ber-Wolbachia kawin dengan nyamuk betina, menghasilkan telur yang tidak dapat menetas.

Nyamuk jantan kawin dengan betina ber-Wolbachia akan menghasilkan telur menetas ber-Wolbachia.

Nyamuk jantan ber-Wolbachia kawin dengan betina ber-Wolbachia, akan menghasilkan telur menetas ber-Wolbachia.

Ketika Wolbachia berkembang pada populasi nyamuk, hal ini mengakibatkan penurunan kejadian demam berdarah, Zika, dan chikungunya.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/11/134500365/apa-itu-nyamuk-wolbachia-berikut-fungsi-dan-caranya-mencegah-dbd?page=all