Air Ketuban Merembes Tapi Tidak Mules Bahaya? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


Air ketuban merembes tapi tidak mules bisa menjadi kondisi yang menimbulkan kekhawatiran pada ibu hamil. Cairan tersebut biasanya akan keluar sedikit demi sedikit dan terkadang tidak diikuti oleh kontraksi atau mules yang biasanya menandakan akan terjadi persalinan. Meskipun demikian, tidak adanya gejala mules tidak selalu berarti bahwa kondisi tersebut tidak berbahaya.

Melansir dari situs Medical News Today, cairan air ketuban yang merembes akan menyembur dengan sangat kencang dan terasa hangat di vagina. Biasanya, air ketuban berwarna jernih dan tidak berbau, tetapi terkadang meninggalkan jejak darah atau lendir. Ketika air ketuban merembes dalam jumlah sedikit dan tidak terlalu sering, hal ini sering dianggap normal.

Namun, jika dibiarkan terus-menerus, jumlah air ketuban yang melindungi janin bisa berkurang, menyebabkan potensi bahaya bagi kesehatan bayi.

Pada umumnya, air ketuban yang merembes menjelang masa kelahiran, terutama pada minggu ke-37 sampai 40 kehamilan, dianggap sebagai hal yang normal. Namun, jika air ketuban merembes terlalu awal, sebelum masa kelahiran yang diharapkan, perlu diwaspadai.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau Kemenkes RI menyatakan bahwa ketuban pecah dini atau air ketuban merembes, terutama sebelum usia kehamilan 22 minggu, bisa berdampak buruk pada kesehatan dan pertumbuhan janin. Ketuban pecah dini biasanya ditandai dengan keluarnya cairan berupa air melalui vagina, dan kondisi ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Meskipun air ketuban merembes tapi tidak mules tidak selalu berbahaya, namun perlu diwaspadai terhadap potensi komplikasi yang dapat terjadi. Penanganan utama untuk kondisi ini meliputi beristirahat total dan penggunaan antibiotik untuk mengobati atau mencegah infeksi yang mungkin terjadi.

Jika ibu mengalami kebocoran dalam jumlah yang banyak, segera kunjungi bidan atau dokter kandungan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.

Mengutip buku "9 Bulan Dibuat Penuh Cinta Dibuai Penuh Harap" karya dr. Irfan Rahmatullah Sp. OG., air ketuban yang pecah bisa mengganggu kehamilan serta tumbuh kembang bayi, oleh karena itu penting untuk memperhatikan volumenya agar selalu dalam batas normal. Sehingga, penting mengambil langkah-langkah yang tepat dan berkonsultasi dengan profesional medis untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.liputan6.com/hot/read/5573006/air-ketuban-merembes-tapi-tidak-mules-bahaya-ini-penyebab-dan-cara-mengatasinya