2.076 Warga Batam Kena ISPA, Dinkes Beberkan Penyebabnya


BATAM (gokepri.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam melaporkan sebanyak 2.076 warga Batam menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sepanjang Januari- Mei 2024.

Kepala Dinkes Batam Didi Kurmarjadi mengatakan peningkatan kasus ISPA ini sebagian besar disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat yang masih banyak dijalani oleh warga. Kata Didi, sebagian besar penderita ISPA dirawat di puskesmas dan menjalani rawat jalan.

“Ini data keseluruhan ya. Itu jumlahnya ada 2.076 kasus termasuk tiga besar penyakit terbanyak yang diderita warga kota Batam sepanjang tahun 2024 ini,” kata Didi, Rabu 26 Juni 2024.

Baca Juga: Daftar 10 Penyakit Terbanyak Diderita Warga Batam, Ada ISPA

Didi menyebutkan, ISPA adalah infeksi yang terjadi di saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala batuk, pilek, dan demam.

ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia. ISPA menimbulkan peradangan di saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Pada sebagian besar kasus, ISPA disebabkan oleh virus dan dapat sembuh sendirinya tanpa pengobatan khusus.

ISPA disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di saluran pernapasan. Saluran pernapasan yang dapat terserang infeksi bisa saluran pernapasan atas atau bawah. Meski demikian, penyakit ISPA paling sering disebabkan oleh infeksi virus dan paling sering terjadi pada saluran pernapasan bagian atas.

Dinas Kesehatan Batam juga mencatat bahwa selain gaya hidup tidak sehat, perubahan cuaca yang ekstrem dan polusi udara juga turut berkontribusi pada peningkatan kasus ISPA.

“Perubahan cuaca yang tidak menentu dan tingginya tingkat polusi udara dari kendaraan bermotor dan industri juga memperburuk kondisi saluran pernapasan masyarakat,” kata dia.

Dia pun mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Misalnya, mencuci tangan, berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, membersihkan lingkungan serta memakai masker di luar ruangan dianjurkan.

“Kondisi cuaca atau peralihan cuaca juga bisa memicu ISPA. Untuk itu dianjurkan pakai masker saat di luar rumah,” katanya.

Seorang warga Batam, Ahmad (35), mengungkapkan bahwa dirinya dan beberapa anggota keluarganya mengalami gejala ISPA seperti batuk, pilek, dan sesak napas selama beberapa minggu terakhir.

“Kami merasa sangat terganggu dengan gejala ini. Awalnya saya kira hanya flu biasa, tapi ternyata banyak tetangga juga mengalami hal yang sama,” ujar Ahmad.

Hal senada disampaikan Mutia warga Batuaji. Ia mengaku sudah lima hari demam yang disertai flu dan batuk. Kepala pusing dan tenggorokan juga sakit. Meski ia sudah minum obat batuk dan demam tapi tetap tidak ada perubahan. Demamnya turun hanya sebentar saja dan tenggorokan saya masih saja sakit.

“Demamnya ini naik turun. Sekarang ditambah batuk dan flu lagi. Takutnya ini termasuk Covid-19 varian terbaru, ” ujarnya.

Mutia berharap Dinas Kesehatan Kota Batam melakukan pengecekan (skrining) lagi terhadap suspek varian Covid-19. “Kalau benar hanya batuk dan pilek biasa kita gak khawatir. Makanya berharap ada skrining lagi, biar pasti,” ucap Mutia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di sini!

Penulis: Engesti


Dilansir dari dan telah tayang di: https://gokepri.com/2-076-warga-batam-kena-ispa-dinkes-beberkan-penyebabnya/