PRAHA, KOMPAS.com Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Rabu (29/5/2024) mengatakan, para sekutu Ukraina akan beradaptasi dan menyesuaikan pengiriman senjata, seiring meningkatnya seruan mencabut pembatasan penggunaan senjata Barat untuk menyerang wilayah Rusia.
Blinken, yang banyak dilaporkan mendesak Presiden AS Joe Biden melonggarkan aturan tersebut, tidak mengumumkan perubahan kebijakan, tetapi mengisyaratkan bahwa sang presiden mungkin menerima usulan tersebut.
“Seiring dengan perubahan kondisi, perubahan medan perang, perubahan yang dilakukan Rusia dalam melakukan agresi (dan) eskalasi, kami beradaptasi dan melakukan penyesuaian,” kata Blinken kepada wartawan dalam kunjungannya ke Moldova menjelang pertemuan NATO di Praha, Ceko.
Baca juga: Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina
Ketika ditanya apakah dia mendukung perubahan kebijakan, Blinken menjawab, "Di setiap langkah kami sudah beradaptasi dan menyesuaikan seperlunya, dan itulah yang akan kami lakukan ke depan."
“Kami selalu mendengarkan, kami selalu belajar dan kami selalu mengambil keputusan tentang apa yang diperlukan untuk memastikan Ukraina dapat terus mempertahankan diri secara efektif,” lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Baca juga:
Blinken, yang pada awal bulan ini mengunjungi Ukraina, masih yakin dengan kemampuan Kyiv setelah menerima senjata AS yang sempat terhenti karena konflik politik di Washington.
Dia berujar, kemenangan-kemenangan Rusia di medan perang tak cukup menutupi kegagalan Presiden Vladimir Putin merebut Kota Kharkiv.
“Jika Anda memproyeksikan hal ini dalam periode waktu berikutnya, kami berada di jalur tepat untuk membantu memastikan keberhasilan Ukraina—negara yang berdiri kokoh secara militer, ekonomi, dan demokratis. Itu yang harus dipikirkan Putin,” ucap Blinken.
Baca juga: Presiden Ukraina Desak Sekutu agar Rusia Lakukan Perundingan Damai
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.kompas.com/global/read/2024/05/30/090608170/soal-larangan-ukraina-pakai-senjata-barat-untuk-serang-wilayah-rusia-ini