Sikap Keras Kepala Israel Tolak Pengungsi Kembali ke Gaza jadi Hambatan Negosiasi Gencatan Senjata


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada tanggal 31 Desember 2023. Tepi Barat berada di ambang ledakan perang baru dengan Israel saat kekerasan meningkat di sana.

SERAMBINEWS.COM Negosiasi untuk gencatan senjata dalam perang Israel di Gaza menemui hambatan karena Israel keberatan dengan kembalinya warga Gaza yang kehilangan tempat tinggal ke rumah mereka.

Berbicara pada konferensi pers pada Rabu, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, mengidentifikasi kembalinya pengungsi internal (IDP) sebagai masalah utama yang menghambat kemajuan.

“Kembalinya para pengungsi ke rumah mereka, yang belum disetujui oleh Israel… adalah masalah utama yang kita hadapi,” kata Sheikh Mohammed.

Selain masalah pengungsian, perundingan juga bergulat dengan masalah pembebasan tahanan Palestina oleh rezim Israel sebagai imbalan atas setiap tawanan yang dibebaskan oleh Perlawanan Palestina.

Bin Abdulrahman mengakui hal ini sebagai masalah lain yang belum terselesaikan namun menyatakan optimisme bahwa hal ini dapat dijembatani.

Meskipun ada pembicaraan di balik layar selama berminggu-minggu, kemajuannya berjalan lambat, karena Ramadhan akan berakhir tanpa kesepakatan gencatan senjata.

Poin-poin penting dalam negosiasi serupa dengan apa yang ditemui dalam pembicaraan sebelumnya di Paris pada bulan Februari, menurut Perdana Menteri Qatar.

Baca juga: PM Australia Telepon Netanyahu, Marah Tak Terima Serangan Israel Tewaskan Warganya di Gaza

“Sayangnya, poin-poin yang kita terjebak ketika kita bernegosiasi di Paris pada bulan Februari pada dasarnya adalah poin-poin yang sama yang kita (masih) terjebak,” ujarnya.

Pembicaraan akan dilanjutkan di Kairo setelah persetujuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melakukan perundingan baru.

Ketua Politbiro Hamas Ismail Haniyeh mengkritik pendudukan Israel karena “terus menunda-nunda” dalam negosiasi.

Sikap keras kepala Israel yang terus berlanjut

Pendudukan Israel sekali lagi menolak tuntutan yang dibuat oleh Perlawanan Palestina sehubungan dengan kebuntuan perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung, sumber-sumber di Perlawanan Palestina mengatakan kepada Al Mayadeen pada akhir Maret.

Hamas telah menyampaikan empat tuntutan utama: gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari Gaza, kembalinya warga sipil yang kehilangan tempat tinggal, dan pertukaran tahanan yang berarti.

Namun informasi yang bocor mengenai respons rezim Israel menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan antara posisi kedua pihak.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://aceh.tribunnews.com/2024/04/04/sikap-keras-kepala-israel-tolak-pengungsi-kembali-ke-gaza-jadi-hambatan-negosiasi-gencatan-senjata