Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden


DOHA, KOMPAS.com Qatar pada Selasa (4/6/2024) mengaku sedang menunggu sikap yang jelas dari Israel mengenai usulan gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera yang telah diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden.

“Kami belum melihat posisi yang sangat jelas dari pemerintah Israel terhadap prinsip-prinsip yang diuraikan oleh Biden,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, dikutip dari AFP.

Dengan demikian, ia menyebut hingga kini belum ada juga “persetujuan konkret” dari kedua belah pihak.

Baca juga: Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

“Kami telah membaca dan melihat pernyataan-pernyataan kontradiktif yang muncul dari para menteri Israel, yang tidak memberi kami banyak keyakinan bahwa ada posisi yang seragam di Israel mengenai proposal yang ada di atas meja ini,” kata Ansari dalam sebuah konferensi pers reguler.

Menurut dia, Hamas juga belum memberikan tanggapan yang tegas.

“Kami belum melihat pernyataan dari kedua belah pihak yang memberikan kami kepercayaan diri. Prosesnya terus berjalan dan kami telah bekerja sama dengan kedua belah pihak untuk membahas proposal-proposal yang ada di meja perundingan," jelasnya.

Bersama Mesir dan AS, Qatar diketahui telah terlibat dalam negosiasi bolak-balik selama berbulan-bulan mengenai rincian gencatan senjata dan pertukaran sandera dan tahanan oleh kedua belah pihak.

Mereka sebelumnya telah berhasil memediasi terjadinya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza selama tujuh hari pada November 2023. Kesepakatan itu mengarah pada pembebasan lebih dari 100 sandera.

Namun, setelah itu, serangkaian upaya mediasi langsung belum juga membawa hasil yang diharapkan. Alhasil, Pertempuran masih berlanjut di Gaza.

Baca juga: Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Dalam upaya untuk menghidupkan kembali perundingan, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Jumat (31/5/2024), bahwa Israel menawarkan peta jalan tiga fase baru menuju gencatan senjata penuh, termasuk pembebasan sandera yang ditahan oleh militan Palestina di Jalur Gaza.

Menurut presiden AS, tawaran tiga fase Israel akan dimulai dengan fase enam minggu yang akan membuat pasukan Israel menarik diri dari semua wilayah berpenduduk di Gaza dan pertukaran tawanan awal.

Kedua belah pihak kemudian akan bernegosiasi untuk gencatan senjata yang langgeng, dengan gencatan senjata yang akan terus berlanjut selama perundingan berlangsung.

Pada fase akhir, rencana tersebut akan mengarah pada rekonstruksi wilayah Palestina yang hancur tanpa Hamas berkuasa.

“Ada momentum secara internasional, yang didorong oleh AS... namun kita harus sangat berhati-hati,” kata Ansari.

“Kami menggunakan pengaruh kami sebagai mediator untuk memastikan bahwa kedua belah pihak memahami gentingnya situasi dan kebutuhan untuk mencapai kesepakatan," tambahnya.

Baca juga: AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.kompas.com/global/read/2024/06/04/184554370/qatar-posisi-israel-tak-jelas-soal-usulan-gencatan-senjata-gaza-yang