KOMPAS.com Masoud Pezeshkian terpilih sebagai presiden baru Iran setelah mengalahkan pesaingnya dari partai konservatif, Saeed Jalili dalam pemilu yang digelar pada Jumat (5/7/2024).
Masoud Pezeshkian adalah satu dari enam kandidat yang disetujui Dewan Wali Iran untuk mencalonkan diri sebagai presiden setelah, Presiden Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada Mei 2024.
Pezeshkian mendapat sekitar 42,5 persen suara pada pemilu putaran pertama, Jumat (28/6/2024).
Namun, dia gagal memperoleh lebih dari 50 persen suara, sehingga pemilu dilanjutkan putaran kedua pada Jumat (5/7/2024). Dia melawan Saeed Jalili yang memperoleh sekitar 38,7 persen suara.
Hasil pemungutan suara menyatakan Pezeshkian memenangkan pemilu setelah memperoleh hampir 16,4 juta suara, mengungguli Jalili yang meraup sekitar 13,5 juta suara.
Lantas, siapa sebenarnya Masoud Pezehkhian?
Baca juga: Diikuti 6 Kandidat, Bagaimana Sistem Pemilihan Presiden Iran Digelar?
Profil Masoud Pezeshkian
Masoud Pezeshkian merupakan seorang dokter ahli bedah jantung dan politikus reformis Iran.
Pria kelahiran Mahabad ini mendapatkan gelar dokternya setelah menyelesaikan studi di Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz dan Universitas Ilmu Kedokteran Iran.
Pezeshkian pernah ditugaskan untuk mengerahkan tim medis ke garis depan dalam perang Iran-Irak pada 1980-an atau dikenal dengan Perang Teluk, dilansir dari Reuters, Minggu (7/7/2024).
Pada 1994, dia kehilangan istri dan salah seorang anaknya dalam sebuah kecelakaan mobil Pezehkian pun membesarkan ketiga anaknya sendirian tanpa menikah lagi.
Namanya mulai dikenal publik ketika ditunjuk menjadi Menteri Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran Iran dalam kabinet kedua Presiden Mohammad Khatami pada 2001-2005.
Dia lalu meraih kursi sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Islam Iran sejak 2008, mewakili daerah pemilihan Tabriz, Osku, dan Azarshahr.
Baca juga: Ada Andil AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran
Pria berusa 69 tahun ini juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Parlemen Iran pada 2016-2020.
Pezeshkian dikenal sebagai kandidat presiden moderat dan berpikiran reformatif.
Sebagai satu-satunya kandidat moderat di antara calon presiden lain, dia berjanji membuka Iran kepada dunia, serta menjadi jembatan antara negara dan rakyat.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.kompas.com/tren/read/2024/07/07/183000765/profil-masoud-pezeshkian-dokter-bedah-yang-kini-jadi-presiden-iran