Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran? Halaman all


MOSKWA, KOMPAS.com Pada malam Jumat tanggal 22 Maret, sekitar jam 8 malam waktu setempat, tempat konser Balai Kota Crocus di Moskwa menjadi lokasi serangan berdarah, yang bahkan latar belakangnya masih menjadi bahan spekulasi.

Sedikitnya 137 orang tewas dalam pembantaian tersebut, sementara banyak lainnya berada dalam kondisi kritis.

Mereka sedang menunggu konser band rock Rusia Picnic, yang dijadwalkan dimulai pada jam 9 malam

Baca juga: Rusia Ragu ISIS Serang Konser Moskwa: Pasti Ulah Ukraina Dibantu Barat

Rusia berada dalam kondisi terguncang sejak saat itu. Saat seluruh dunia menyatakan simpatinya, rumor dan informasi palsu terus beredar.

Empat tersangka Tajikistan telah dibawa ke pengadilan di ibu kota Rusia. Mereka secara resmi dituduh terlibat dalam serangan teroris oleh pengadilan distrik Basmanny dan menghadapi kemungkinan hukuman penjara seumur hidup.

Pada saat yang sama, orang-orang bertanya-tanya mengapa para teroris memilih peristiwa ini. Apakah serangan itu ditujukan pada band Picnic?

"Jangan takut apa pun, jangan takut apa pun, tidak ada api, tidak ada bayangan yang berdering. Kamu bukan lagi anak yang ceria. Basuhlah dirimu dengan darahmu sendiri di pagi hari. Dan goyangkan hari yang mekar."

Itulah beberapa lirik lagu baru Picnic yang dirilis pada 7 Maret 2024 di channel YouTube band tersebut.

Kalimat-kalimat itu terdengar seperti ramalan sekarang. Sebuah pesan yang diposting di situs band tersebut berbunyi, "Kami menyampaikan simpati kami yang terdalam kepada keluarga dan teman-teman para korban. Kami berdoa agar korban luka segera pulih. Kami sangat terkejut dengan tragedi mengerikan ini dan berduka bersama Anda."

Dilansir dari DW, musisi band tersebut tidak terluka karena berhasil bersembunyi di ruang ganti.

Picnic adalah band veteran di Rusia yang beraliran rock progresif. Didirikan pada tahun 1978 di St Petersburg, yang pada saat itu masih bernama Leningrad, band ini awalnya menamai dirinya Orion.

Namanya berubah menjadi Picnic pada tahun 1981. Kedua moniker tersebut kembali ke trik khas scene rock Soviet, yaitu memilih nama yang terdengar Barat tetapi tidak dapat dilarang.

Namun, pada 1980-an, Picnic masuk dalam daftar band yang ditolak tampil di publik. Oleh karena itu, para musisi dan penontonnya menghayati kecintaan mereka pada panutan seperti Led Zeppelin dan Rolling Stones di klub-klub rock, terkadang di skena underground.

Penyanyi dan penulis lagu Edmund Shklyarsky telah menjadi pemimpin band sejak tahun 1982.

Putra seorang ilmuwan terkenal dan pianis konser, Shklyarsky sangat mementingkan akar Polandia dan iman Katoliknya. Sejak usia dini, sumber inspirasinya tidak hanya Rolling Stones dan The Animals, tetapi juga puisi avant-garde Rusia.

Baca juga: Cerita WNI di Rusia soal Penembakan Konser Moskwa

Pada Mei 2023, penulis dan aktivis nasionalis Rusia Zakhar Prilepin memuji pemimpin band tersebut, yang jarang membuat pernyataan publik.

Prilepin mengatakan bahwa Shklyarsky adalah pendukung aktif operasi khusus Rusia di Ukraina.

Komentarnya tidak dibantah atau dikonfirmasi oleh anggota Picnic.

Jadwal mereka untuk tampil di tempat terkenal seperti Balai Kota Crocus dekat Moskwa dapat dilihat sebagai bukti kesetiaan band ini kepada negara Rusia, yang menuntut komitmen jelas dari dunia rock dan pop di negara tersebut, terutama ketika perang melawan Ukraina dimulai.

Musisi dan band yang menentang perang, termasuk bintang-bintang Rusia seperti Boris Grebenshchikov (Aquarium), Yuri Shevchuk (DDT), dan Zemfira harus meninggalkan Rusia dan mengalami kemunduran dalam karier. Diva pop Rusia Alla Pugacheva mengkritik tajam rezim Putin dari luar negeri atas hal ini.

Apakah ada kepentingan khusus dalam pilihan teroris untuk menyerang konser band tertentu masih menjadi spekulasi, Begitu pula pertanyaan apakah Balai Kota Crocus memainkan peran khusus sebagai target.

Balai Kota Crocus adalah gedung konser canggih di kompleks pameran dan merupakan salah satu panggung paling bergengsi di wilayah Moskwa bagi para musisi. Dengan kapasitas 5.000 hingga 10.000 orang, gedung ini jauh lebih besar dibandingkan gedung konser tradisional.

Baca juga: Cerita WNI di Rusia soal Penembakan Konser Moskwa

Selesai dibangun pada tahun 2009, Crocus, demikian sebutannya, dengan cepat menjadi salah satu gedung konser terpenting di Rusia. Terletak sekitar 20 kilometer dari Kremlin, tempat tersebut dapat dicapai dalam waktu 30 menit dari pusat kota, tergantung pada kemacetan lalu lintas yang terkenal di Moskwa.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.kompas.com/global/read/2024/03/28/201500870/penembakan-massal-konser-moskwa-apakah-band-picnic-sengaja-jadi-sasaran-?page=all