Pasukan Israel Lelah, Tolak Perintah Invasi ke Kota Rafah, Gaza


KOMPAS.com Sebanyak 30 anggota Pasukan Pendudukan Israel (IOF) menolak melakukan invasi ke kota Rafah di Gaza.

Puluhan pasukan Israel itu mengaku kelelahan baik fisik dan mental sehingga tidak mampu melanjutkan pertempuran di Gaza yang sudah berlangsung hampir 7 bulan lamanya.

Sebelumnya pasukan dari kompi penerjun payung cadangan Brigade Penerjun Payung reguler dilaporkan menerima perintah untuk bersiap-siap beraksi di Rafah, Gaza.

"Namun mereka kemudian memberitahu atasannya bahwa mereka tidak akan ikut karena tidak mampu lagi," bunyi laporan Channel 12, dilansir dari Al Mayadeen (28/4/2024).

Jumlah pasukan menipis

Pejabat militer mengatakan bahwa mereka tidak akan memaksa personel cadangan untuk ikut serta dalam invasi tersebut.

Alasan mereka menjadi indikasi yang jelas menipisnya pasukan cadangan usai bertempur selama berbulan-bulan.

Sebelumnya, Channel 12 juga melaporkan bahwa lebih dari 100 wajib militer wanita Israel menolak untuk bertugas sebagai tentara pengawas di dekat garis pemisah antara Gaza dan Israel.

Laporan berita Israel mengatakan, ini adalah penolakan ketiga sejak wajib militer 7 Oktober 2023.

Baca juga: Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Keluarga pasukan Israel demo tolak invasi

Tuntutan menolak invasi Israel ke Rafah di Gaza juga disampaikan keluarga Pasukan Pendudukan Israel (IOF).

Keluarga dari 600 pasukan Israel mengirim surat untuk Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Kepala Staf Umum Herzi Halevi untuk mundur dari invasi ke Rafah.

Menurut media Israel, Maafiv yang dikutip dari Al Mayadeen, surat tuntutan itu berisi pernyataan mereka tidak percaya dengan Halevi dan Gallant. Mereka memperingatkan, invasi tersebut merupakan jebakan maut.

Tak hanya menolak invasi, keluarga tawanan Israel juga melayangkan protes untuk menggulingkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Selain itu, sekitar 45.000 warga Israel turun ke jalanan di Tel Aviv dan beberapa daerah lainnya pada (22/4/2024).

Para pengunjuk rasa itu menuntut agar Netanyahu mengundurkan diri dari jabatannya.

Mereka mengatakan, pemimpin politik tersebut tidak peduli dengan keadaan para tawanan dan mencatat bahwa para negosiator sering berbagi foto dan anekdot tentang para tawanan untuk membantu para anggota parlemen agar lebih berempati.

Pihak penyelenggara mengatakan, demonstrasi tersebut jumlahnya mencapai 100.000 orang.

Baca juga: Rekam Jejak Netzah Yehuda, Militer Israel yang Melakukan Kekerasan ke Warga Palestina


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/06/110000965/pasukan-israel-lelah-tolak-perintah-invasi-ke-kota-rafah-gaza