TEMPO.CO, Jakarta Israel pada Senin, 11 Maret 2024, sedang memeriksa apakah pemimpin militer tertinggi kedua Hamas tewas dalam serangan udara di Gaza, kata media, ketika prospek memudarnya perundingan untuk mencapai gencatan senjata yang bertepatan dengan bulan suci Ramadan.
Jika kematiannya terkonfirmasi, Marwan Issa akan menjadi pejabat tertinggi gerakan militan Islam yang dibunuh oleh Israel dalam perang lima bulan yang telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan menewaskan ribuan warga Palestina.
Radio Tentara Israel mengatakan kamp Al-Nusseirat di Gaza tengah telah dibom pada Sabtu malam setelah intelijen mengetahui lokasi Issa, orang kedua di sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam.
Serangan itu menewaskan lima orang, kata laporan itu.
Surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa Israel sedang memeriksa apakah korban jiwa termasuk Issa.
Sumber Palestina mengatakan Israel telah menyerang tempat yang mereka pikir Issa bersembunyi, namun tidak dapat memberikan rincian mengenai nasibnya. Baik militer Israel maupun pejabat Hamas tidak segera mengomentari laporan media tersebut.
Pada Minggu, dalam sebuah pernyataan yang merangkum operasi dari 24 jam sebelumnya, Israel mengatakan pasukannya telah membunuh militan di Gaza tengah namun tidak menyebutkan kamp tersebut.
Issa, yang dijuluki 'Manusia Bayangan' karena kemampuannya menghindari radar Israel, adalah salah satu dari tiga pemimpin tertinggi Hamas yang merencanakan serangan 7 Oktober dan diyakini telah mengarahkan operasi militer Hamas sejak saat itu.
Dia masuk dalam daftar paling dicari Israel, bersama dengan Mohammed Deif, komandan Brigade Izz el-Deen al-Qassam, dan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar.
Pejuang dari Hamas, yang menguasai Gaza, menewaskan 1.200 orang pada 7 Oktober dalam serangan di Israel selatan dan menyandera 253 orang, menurut perhitungan Israel. Lebih dari 31.000 warga Palestina tewas dalam perang yang terjadi dan hampir 73.000 orang terluka, menurut otoritas Gaza, sementara infrastruktur telah hancur dan ratusan ribu orang hampir mengalami kelaparan.
Kematian Issa, jika dikonfirmasi, juga dapat mempersulit upaya untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera, meskipun Israel mengatakan pembicaraan terus berlanjut melalui mediator Mesir dan Qatar.
Badan intelijen Israel, Mossad, mengatakan pada akhir pekan bahwa kedua belah pihak berupaya mempersempit kesenjangan dan mencapai kesepakatan.
Hamas menyalahkan Israel karena menolak memberikan jaminan untuk mengakhiri perang dan menarik pasukan. Israel menginginkan gencatan senjata sementara untuk memungkinkan pertukaran sandera, namun mengatakan pihaknya tidak akan menghentikan perangnya sampai Hamas berhasil dikalahkan.
REUTERS
Pilihan Editor: Pin Merah di Dada Para Bintang Hollywood di Ajang Oscar, Apa Artinya?
Dilansir dari dan telah tayang di: https://dunia.tempo.co/read/1843692/israel-dikabarkan-sedang-mengecek-laporan-kematian-orang-nomor-2-brigade-al-qassam