Dalam operasi gabungan, Brigade al-Qassam dan pejuang Brigade al-Mujahidin menargetkan drone multiperan Hermes 900 Israel dengan rudal permukaan-ke-udara yang ditembakkan dari bahu ke barat daya Kota Gaza.
SERAMBINEWS.COM Perlawanan Islam di Lebanon Hizbullah menerbitkan rekaman pada Minggu pagi yang menunjukkan para pejuangnya menembak jatuh drone bersenjata Hermes 900 yang melanggar wilayah udara Lebanon pada hari Sabtu.
Militer pendudukan Israel mengatakan bahwa sebuah rudal permukaan diluncurkan ke arah kendaraan udara tak berawak (UAV) Angkatan Udara Israel di wilayah udara Lebanon, yang menghantam dan menjatuhkannya, dan menambahkan bahwa insiden tersebut sedang diselidiki.
Hermes 900, juga dikenal sebagai "Kochav", dirancang dan diproduksi oleh perusahaan teknologi keamanan Israel Elbit Systems dan terutama digunakan untuk misi intelijen, pengawasan, akuisisi target, pengintaian (ISTAR), dan pengintaian udara.
Baca juga: VIDEO Tentara Israel akan Serbu Rafah, India Kirim Drone Hermes 900 ke Israel, Tahan 30 Jam di Udara
Ini adalah UAV medium-altitude long-endurance (MALE) dengan lebar sayap 15 meter (49 kaki). Ia memiliki berat lepas landas maksimum sekitar 1.180 kilogram (2.600 pon).
Dioperasikan oleh Skuadron 166 Angkatan Udara Israel, Hermes 900 memiliki berat 970 kg, memiliki muatan maksimum 350 kg, dan mencapai ketinggian maksimum 30.000 kaki.
Drone ini dilengkapi dengan berbagai sensor dan muatan, termasuk kamera elektro-optik/inframerah (EO/IR), radar aperture sintetis (SAR), radar patroli maritim, sistem intelijen sinyal (SIGINT), dan kemampuan peperangan elektronik (EW).
Hermes 900 menikmati ketahanan penerbangan maksimum hingga 36 jam dalam satu serangan mendadak, sehingga memungkinkannya melakukan misi jangka panjang.
Pesawat ini dioperasikan dari jarak jauh dari stasiun kendali darat (GCS) oleh tim operator dan menggunakan tautan data yang aman untuk komunikasi dengan stasiun kendali darat, memungkinkan kendali dan transmisi data secara real-time.
Hermes 900 mulai beroperasi dengan Angkatan Udara Israel pada tahun 2012 dan digunakan selama perang pendudukan Israel di Jalur Gaza pada tahun 2014.
Ini adalah pesawat pengintai tak berawak terbesar kedua setelah Heron TP, juga dikenal sebagai "Eitan", yang dikembangkan oleh Industri Dirgantara "Israel".
Patut dicatat bahwa dalam operasi gabungan pada tanggal 20 Februari, pejuang Brigade al-Qassam dan Brigade al-Mujahidin menargetkan drone Hermes 900 Israel dengan rudal permukaan ke udara yang ditembakkan dari bahu ke barat daya Kota Gaza.(*)
Dilansir dari dan telah tayang di: https://aceh.tribunnews.com/2024/04/07/video-drone-canggih-israel-hermes-900-jatuh-dirudal-hizbullah-di-lebanon