WASHINGTON DC, KOMPAS.com Presiden AS Joe Biden pada Jumat (5/7/2024) mengatakan dirinya tak memerlukan tes kognitif untuk menentukan apakah mengalami penurunan mental atau tidak.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Biden juga menepis seruan dari beberapa anggota Partai Demokrat agar dirinya mundur dan memberi kesempatan kepada kandidat yang lebih kuat untuk menghadapi Donald Trump dari Partai Republik dalam kontestasi Pilpres AS 2024.
Di bawah ragam pertanyaan dari pewawancara ABC News, George Stephanopoulos, ia menepis jajak pendapat yang menunjukkan bahwa dirinya tertinggal dari Trump. Biden pun mengatakan bahwa jajak pendapat lain menempatkannya di posisi yang lebih baik.
Baca juga: Ahli Waris Disney Ancam Berhenti Jadi Donor Utama ke Demokrat jika Biden Maju
Ketika ditanya apakah telah menjalani tes kognitif khusus untuk pemeriksaan neurologis, politikus 81 tahun itu menyebut belum pernah melakukannya dan tidak ada pihak yang meminta ia harus melakukannya.
Dalam pemeriksaan fisik terakhirnya pada 28 Februari, ia memang dinyatakan layak untuk bertugas.
Tetapi, Presiden AS itu secara rutin melakukan kesalahan verbal.
Sebagaimana dilansir Reuters, beberapa spesialis tentang penuaan menganggap Biden harus menjalani tes kognitif.
Ketika ditanya apakah akan menjalani tes kognitif, Biden mengabaikannya.
Ia menganggap kerasnya Gedung Putih sudah cukup membuktikan kemampuannya.
"Dengar, saya menjalani tes kognitif setiap hari. Setiap hari saya menjalani tes itu semua yang saya lakukan (adalah tes)," kata Biden.
Dalam wawancara pertamanya sejak debat, Biden menegaskan dirinya adalah kandidat terbaik untuk melawan Trump dan hanya "Tuhan yang Maha Luasa" yang dapat menggulingkannya dari pencalonan Pilpres AS 2024.
Biden lalu menyebut "flu yang sangat parah" sebagai penyebab penampilannya yang buruk saat debat dan kelelahan setelah dua kali melakukan perjalanan ke Eropa.
Baca juga: Kamala Harris Pilihan Utama Capres AS jika Biden Mundur
"Saya kelelahan. Saya tidak mendengarkan naluri saya dalam hal persiapan. Itu adalah malam yang buruk," katanya kepada George Stephanopoulos dalam wawancara ABC News.
Wawancara ABC News tersebut merupakan perubahan dari penggunaan teleprompter yang sering dilakukan Biden dalam pidato-pidatonya di depan umum dan sebagai akibatnya, wawancara tersebut diawasi dengan ketat.
Biden mengatakan ia sedikit terganggu oleh Trump yang berbicara ketika mikrofonnya dimatikan selama debat.
"Saya membiarkan hal itu mengganggu saya. Saya menyadari bahwa saya tidak memegang kendali," katanya.
Dia kemudian mengakui dirinya tidak bisa berlari dalam lomba lari.
Tetapi, Biden menegaskan dirinya masih dalam kondisi yang baik.
Sebelum wawancara, Biden memberikan pembelaan yang menantang atas tekadnya untuk tetap mengikuti kontestasi Pilpres AS.
"Kami sempat berdebat sedikit minggu lalu. Tidak bisa dikatakan itu adalah penampilan terbaik saya. Namun sejak saat itu ada banyak spekulasi. 'Apa yang akan dilakukan Joe? Apakah dia akan tetap mengikuti kontestasi? Apakah dia akan keluar? Inilah jawaban saya: Saya akan mencalonkan diri dan akan menang lagi," jelasnya.
Baca juga: Gedung Putih Tegaskan Biden Tak Akan Mundur dari Pencalonan Presiden
Namun, presiden menghadapi rintangan baru yang potensial dari dalam jajaran partai Demokrat.
Senator Mark Warner, seorang anggota Partai Demokrat moderat yang dihormati, mengundang para senator Partai Demokrat ke sebuah pertemuan pada Senin untuk mendiskusikan kampanye Biden, sebuah sumber mengatakan kepada Reuters.
The Washington Post melaporkan Warner berusaha meminta kelompok tersebut untuk menekan Biden agar keluar dari pencalonan.
Presiden mengatakan kepada para wartawan kemudian bahwa ia telah berbicara dengan setidaknya 20 anggota parlemen dan mereka memintanya untuk tetap bertahan.
Ditanya tentang Warner yang menyerukan agar dia keluar dari kontestasi Pilpres, Biden mengatakan, "Mark Warner, menurut pemahaman saya, adalah satu-satunya yang mempertimbangkan hal itu".
Seruan Trump
Tes kognitif sendiri sempat disinggung Trump dalam debat perdana Pilpres AS 2024 yang digelar di Studio CNN, Atlanta, pada Jumat (28/6/2024).
Kala itu, mantan Presiden AS Donald Trump menantang Presiden Joe Biden untuk menjalani tes kognitif saat keduanya melakukan debat pertama sebelum pemilihan November mendatang.
Trump mengatakan dirinya tidak yakin jika Biden akan bisa lulus tes kognitif, yang merupakan tes untuk mengetahui dan mengukur kemampuan kognitif atau proses berpikir seseorang.
Baca juga: Penampilan Biden di Debat Perdana Pilpres AS Picu Kepanikan Partai Demokrat
"Saya telah melakukan dua tes, tes kognitif. Saya mendapatkan nilai yang bagus, keduanya, seperti yang Anda ketahui, kami mengumumkannya kepada publik," ucap Trump membanggakan hasil tes kognitif yang diklaim telah dijalaninya.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.kompas.com/global/read/2024/07/06/111300070/biden-sebut-tak-perlu-jalani-tes-kognitif-dan-tegaskan-tetap-maju-pilpres?page=all