Banjir Besar Melanda China, Hampir 60.000 Orang Dievakuasi


BEIJING, KOMPAS.com Banjir besar melanda Provinsi Guangdong China akibat hujan lebat selama berhari-hari. Pihak berwenang mengevakuasi hampir 60.000 orang dari rumahnya.

Sebagaimana diberitakan BBC pada Senin (22/4/2024), 11 orang hilang, dan sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Rekaman di media pemerintah menunjukkan sebagian besar wilayah terendam banjir dan tim penyelamat mengangkut orang-orang dengan sekoci di air setinggi pinggang.

Baca juga: AS Minta China Gunakan Pengaruhnya untuk Cegah Iran Serang Israel

Beberapa sungai besar meluap, dan pihak berwenang memantau dengan cermat ketinggian air yang cukup tinggi.

Pihak berwenang telah memperingatkan bahwa ketinggian air sungai di utara Guangdong bisa tinggi dan diperkirakan sekali dalam 100 tahun pada Senin pagi, meskipun hal ini belum terjadi pada siang hari.

Sebagian besar wilayah Guangdong merupakan bagian dari dataran rendah delta Sungai Mutiara, yang rentan terhadap banjir akibat kenaikan permukaan laut dan gelombang badai.

Delta ini merupakan basis manufaktur besar di China dan salah satu wilayah terpadat di negara tersebut, dengan Guangdong yang menjadi rumah bagi sekitar 127 juta orang.

Ibu kota provinsi, Guangzhou, serta kota-kota kecil Shaoguan dan Heyuan termasuk di antara yang paling parah terkena dampaknya.

Di seluruh provinsi, sekitar 1,16 juta rumah tangga kehilangan aliran listrik selama akhir pekan, tetapi 80 persen listriknya sudah pulih kembali pada Minggu malam.

Baca juga: Situasi Terkini Banjir yang Lumpuhkan Uni Emirat Arab

Sementara penerbangan telah dibatalkan dan ditunda di Bandara Internasional Baiyun di Guangzhou karena hujan yang terus menerus, sementara sekolah-sekolah diperintahkan ditutup di setidaknya tiga kota.

Akibat banjir, banyak rumah yang runtuh atau rusak parah. Pihak berwenang memperkirakan kerugian ekonomi hampir 140,6 juta yuan (Rp 3,1 triliun).

Seorang pengguna media sosial Weibo mengatakan bahwa keluarganya bergegas memindahkan furnitur dari lantai pertama rumah mereka ke lantai atas.

"Hujan deras telah membanjiri separuh lantai pertama rumah kami. Saya ingin tahu apakah lantai dua juga akan terendam banjir dalam semalam. Saya merasa tidak berdaya," tulis dia di Weibo pada Minggu malam.

Otoritas meteorologi China telah memperingatkan bahwa hujan lebat akan terus berlanjut di Guangdong dan wilayah pesisir Fujian hingga setidaknya Selasa.

Hujan dengan tingkat sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di wilayah lain di negara itu, termasuk Beijing, Tianjin, dan Heibei.

Juli lalu, di Beijing dan provinsi sekitarnya seperti Hebei dibanjiri hujan lebat dan banjir setelah serangkaian topan dari Samudera Pasifik menghantam negara tersebut.

Baca juga: China: Banyak yang Harus Dilakukan Sebelum Konferensi Damai Perang Rusia-Ukraina

Pada minggu itu, Beijing mengalami curah hujan terbanyak dalam 140 tahun.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.kompas.com/global/read/2024/04/22/164700070/banjir-besar-melanda-china-hampir-60000-orang-dievakuasi