Terjerat Kasus Bully, Anak Vincent Rompies Diminta Undurkan Diri dari Sekolah
Vincent Rompies didampingi kuasa hukumnya, Yakup Hasibuan menyambangi Polres Tangerang Selatan untuk menjalani pemeriksaan terkait buah hatinya yang terseret kasus perundungan di sekolahnya.
Yakup Hasibuan menilai kasus yang menjerat beberapa anak di bawah umur ini sangat penting untuk menjadi perhatian. Pasalnya, tak hanya terlapor, pelapor pun merupakan anak yang masih di bawah umur.
"Tentunya kita semua berharap ini semua cepat selesai. Tentunya dari pihak keluarga Vincent, pengennya diselesaikan secara kekeluargaan. Terlapornya kan kebanyakan di bawah umur, masih sangat kita harus perhatikan," ucap Yakup Hasibuan, kuasa hukum Vincent Rompies dilansir dari Detikcom, Minggu (25/2).
Yakup merasa psikologi korban maupun pelaku saat ini menjadi poin penting yang harus diperhatikan. Pasalnya, banyaknya komentar negatif di media sosial dapat mempengaruhi kondisi psikis para pelaku dan korban.
"Sebetulnya nggak cuma terlapor, tapi pelapor pun harus kita jaga, karena semuanya ada di bawah umur. Perlu diberikan perhatian khusus. Ya saya saja kalau diberitakan macam-macam di media pasti down. Namun minta doa saja supaya cepat selesai," tuturnya.
Namun, pihak Vincent Rompies saat ini tengah memikirkan nasib pendidikan putranya. Pasalnya, Yakup menyebut putra Vincent Rompies itu bukan dikeluarkan dari sekolah, melainkan diminta untuk mengundurkan diri.
"Namun yang saya sayangkan adalah ada perilaku yang dilakukan secara sepihak dan berlebihan. Karena meminta orang tua dari anak untuk membuat pengunduran diri, dan itu yang menurut kami sangat disayangkan," ungkap Yakup Hasibuan.
"Karena kan ada undang-undangnya dan seluruh peraturan yang ada, bahwa anak itu harus kita jamin pendidikannya dan hak sosialnya. Dengan kejadian ini, pihak kepolisian pun masih dalam proses penyidikan. Lalu minggu lalu dari klien kami dipanggil ke sekolah, dimintalah untuk mengundurkan diri, jadi ini sih yang sebenarnya kita sayangkan sih," sambungnya.
Apalagi, anak-anak minggu depan akan menjalani ujian. Tentu saja hal ini dapat mempengaruhi masa depan anak-anak.
"Padahal bagian kuncinya tuh, minggu depannya itu ujian loh. Jadi bayangkan dari kelas 1 sampai kelas 12 belajar di satu sekolahan, terus yang seharusnya sekolah itu membimbing dan memberikan pembinaan, tapi sangat disayangkan ini kok sepihak dan sangat buru-buru ya, tiba-tiba ya dimohon mengundurkan diri gitu. Itulah dari kami sebagai pihak kuasa hukum keluarga juga menyayangkan," pungkasnya.