Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana


ENDE, KOMPAS.com Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menilai pernyataan Wakil Presiden Maruf Amin yang menyebut jika boleh memilih ingin menjadi anak presiden bermaksud sindiran.

Namun Hasto tak tegas memaknai sindiran itu ditujukan kepada siapa.

Mula-mula, ia mengaku semua masyarakat Indonesia mestinya memahami maksud pernyataan Maruf Amin tersebut.

"Ya itu kalau kita sebagai bangsa Timur sangat memahami pernyataan tersebut. Ya, itu sudah tahu mana yang ditujukan dari pernyataan KH Maruf," kata Hasto ditemui di rumah pengasingan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur, Jumat (31/5/2024).

Baca juga: Seloroh Wapres di Bangka: Kalau Bisa Milih, Saya Ingin Jadi Anak Presiden

Politikus asal Yogyakarta ini kemudian ditanya apakah sindiran itu ditujukan kepada orang dekat Maruf Amin.

Jika ditelusuri, orang terdekat Maruf Amin di pemerintahan adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun Hasto tak menjawab hal tersebut. Dia meyakini semua sudah paham maksud dan siapa yang dituju oleh Maruf Amin tentang pernyataan tersebut.

"Ya kita sudah tahu lah arahnya ke mana," imbuh dia.

Baca juga: Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Di lain sisi, menurut Hasto, pernyataan Maruf Amin juga semestinya dimaknai sebagai sebuah kekhawatiran di mana tugas presiden sebagai pemimpin tertinggi harus menjadi sorotan.

Terlebih, kata dia, di masa kini presiden yang semestinya menjunjung tinggi budaya meritokrasi, malah kerap melanggar budaya itu.

"Sekarang justru yang kita khawatirkan kan budaya proses yang seharusnya ditujukan oleh pemimpin tertinggi bangsa ini ternyata justru sering di bypass melalui sebuah proses yang tidak mencerdaskan budaya meritokrasi, budaya mengukir prestasi. Itu merupakan sindiran," pungkas Hasto.

Diberitakan sebelumnya, Ma'ruf Amin mengingatkan para peserta Ijtima Ulama akan kehendak Allah SWT sebagai yang maha tinggi.

Baca juga: Belajar dari MA dan MK, Utak-atik Hukum demi Penguasa Bakal Berlanjut

Dari kehendak Allah tersebut, makhluk hidup mengikuti jalan hidupnya masing-masing.

Salah satu yang tidak bisa ditawar-tawar yakni soal dari siapa dan di mana manusia dilahirkan.

"Kita enggak bisa milih. Pak gubernur lahirnya di Aceh, tapi sekarang jadi gubernur di Bangka Belitung. Saya milih lahirnya di Bangka enggak bisa," kata Ma'ruf saat memberi sambutan Ijtima Ulama di Pesantren Bahrul Ulum, Kamis (30/5/2024).

Ma'ruf pun melemparkan gurauan bahwa seandainya bisa memilih lahir dari siapa, maka dia akan memilih menjadi anak presiden.

Baca juga: Putusan MA Diprediksi Bisa Semakin Menguatkan Dinasti Politik Jokowi

"Kita tidak bisa milih siapa bapaknya, siapa ibunya. Kalau bisa milih, saya pengin jadi anak presiden. Tapi enggak bisa," seloroh Ma'ruf.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://nasional.kompas.com/read/2024/05/31/23474341/tanggapi-pernyataan-maruf-amin-hasto-kristiyanto-kita-sudah-tahu-arahnya-ke