Viral di media sosial seorang perempuan diduga alami kekerasan dan pemerasan oleh sopir taksi online di tol Tangerang, Senin (25/3). Sopir taksi online itu diduga meminta korban untuk mentransfer uang sebesar Rp100 juta. Tak hanya itu, korban juga diduga alami kekerasan fisik oleh sopir tersebut. Ia mengunggah foto kaki dan lengannya yang terlihat alami lebam-lebam di media sosial. Kejadian mencekam ini terjadi pada saat korban ingin pulang ke rumah dan memesan taksi online. Setelah memastikan plat mobil yang datang sesuai dengan yang tertera di aplikasi, korban masuk ke dalam mobil. Ia merasa tidak ada hal yang janggal saat itu. "Gue mau balik rumah dari mall. Pesen GrabCar sekitar jam 20.27. Pas datang gue selalu cek platnya, yes sama, gue masuk. Nggak ada yang aneh," tulis korban di akun Instagramnya. Kejanggalan mulai terlihat ketika sopir GrabCar tiba-tiba masuk ke arah tol. Korban sontak bertanya kepada sopir GrabCar, sebab jalan pulang ke rumahnya tidak melewati tol. "Pas lagi di jalan, ini driver tiba-tiba masuk ke tol. Otomatis gue tanya dong karena tadi pas gue liat jalanan itu udah searah rumah," lanjutnya. Sopir GrabCar menjawab bahwa ia hanya mengikuti peta yang tertera di aplikasi. Korban langsung membuka aplikasi dan tiba-tiba, sopir GrabCar berkata bahwa ia mengalami sesak napas dan meminta korban untuk menyetir mobil. "Tiba-tiba dia bilang, "saya sesak napas, Mbak. Bisa tukaran nyetir?" Gue tentu aja nolak, "Nggak bisa, Pak. Menepi aja dulu kalau emang sesak, Pak" gue sambil buka aplikasi Grab. Tapi kok ternyata dia nggak tekan pickup? Jadi tulisannya semacam driver is coming to you, di situ gue udah panik dikit," tulis korban.
Korban Diduga Diancam dan Alami Kekerasan Ilustrasi/Foto: Getty Images/markgoddard Tiba-tiba, sopir GrabCar itu diduga menodongkan ponselnya dan meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening yang ia tunjukkan. Korban pun kebingungan dan bertanya apa maksud dari sopir tersebut. Saat itu, mobil masih berjalan dalam kondisi yang tidak terlalu cepat karena menurut korban, sopir menyetir sembari melihat ponselnya. Merasa ketakutan, korban segera membuka pintu mobil dan meloncat keluar. "Gue langsung buka pintu, loncat, posisinya gue lari dari tepi tol minta tolong," tulis korban. Korban kemudian mengaku bahwa sopir GrabCar mengejar dirinya kabur dari mobil. Namun, sopir GrabCar berhasil menangkap dirinya. Korban pun berteriak meminta pertolongan. "Pas ketangkep, gue berontak yang berakhir diseret sama dia. Gue masi tahan di situ dan karena susah diseret, yaudah diangkut lah gue ke mobil dia," ujar korban. Sopir Taksi Online Diduga Lakukan Pemerasan dan Kekerasan terhadap Penumpang Perempuan di Tol Tangerang/ Foto: Tangkapan Layar/Instagram Sopir Taksi Online Diduga Lakukan Pemerasan dan Kekerasan terhadap Penumpang Perempuan di Tol Tangerang/ Foto: Tangkapan Layar/Instagram Korban mengaku dirinya dilempar untuk masuk ke dalam mobil. Tapi ia berusaha menahan aksi sopir GrabCar dengan meletakkan kaki di pintu mobil. Saat korban berteriak, sopir Grab Car diduga memintanya untuk mentrasfer uang sebesar Rp100 juta. Sembari menangis, korban menolak dan mengatakan tidak memiliki uang. Korban mengaku diancam akan dibuang di sungai jika tidak mentransfer uang yang diminta. "Terus gue dipaksa buka rekening sekarang juga, di situ udah deh nangis-nangis lagi, teriak, "jangan, Pak" karena dia mau ngambil HP juga," ujar korban. "Intinya gue sambil duduk mengarah ke pintu tempat dia berdiri, pas ada celah gue langsung turun ke bawah mobil, jongkok di situ. Intinya I'm trying my best untuk tidak berada di dalam mobil," lanjut korban.
Korban Berusaha Menyelamatkan Diri Ilustrasi jalan tol/Foto: Unsplash Saat itu, korban mengaku dibekap oleh sopir GrabCar hingga membuatnya sulit bernapas. Korban pun panik dan berusaha berteriak meminta pertolongan. "Tiba-tiba ada Mas-mas di rawa-rawa pinggir tol, gue berusaha lagi teriak tapi kan posisi lagi dibekep, ya. Pas dia lengah karena ada mas-mas yang tiba-tiba liatin, gue berontak dan lari lagi di tepi tol itu," kata korban. Korban berlari dan meminta pertolongan kepada seorang pria yang berada di tempat kejadian. Namun, sopir GrabCar diduga berhasil mengejar dirinya dan mengaku bahwa mereka suami istri yang sedang berkelahi. "Gue lari-lari minta tolong ke mas-mas di bawah tol. Ketangkep lagi sama orang ini [sopir GrabCar] tapi dia bilang ke mas-masnya, "lagi berantem mas", lalu dia bilang ke gue, "Masuk-masuk [ke dalam mobil], nggak enak diliatin,"" tulis korban. Korban segera menyangkal pernyataan sopir GrabCar dan kembali meminta tolong. Korban dan sopir GrabCar kemudian diduga berebut ponsel dan tas korban. "Pilihannya cuma satu, to save my phone or my bag. Tas gue berhasil tarik dan gue peluk terus, sedangkan HP gue ga berhasil keambil karena dia sempat nyakar," kata korban. Sementara sopir GrabCar berlari ke arah mobilnya, korban memutuskan untuk loncat dari tepi tol yang cukup tinggi dan ditolong oleh seorang pria. "Akhirnya gue digendong sama mas-mas yang lagi bongkar muat di sana (nggak tau deh gimana kalau nggak ada mas-masnya karena itu rawa-rawa gelap banget," kata korban.
Korban Melapor, Sopir GrabCar Hanya Dinonaktifkan Unggahan korban di Instagram story/Foto: Tangkapan Layar/Instagram Korban mengatakan bahwa informasi terkait sopir GrabCar, seperti wajah atau plat mobil, tidak bisa ia dapatkan dari aplikasi karena sopir Grab tersebut tidak meng-klik fitur 'pick up'. "Karena gue baru sadar dia nggak click pick up, jadi istilahnya cuma match aja. Abis itu dicancel sama dia pas dia kabur. Jadi bener-bener nggak ada info untuk mukanya, plat mobil. Grab juga nggak mau ngasih," ujar korban. Korban sudah membuat laporan kepada Grab dan menceritakan kronologi. Namun, menurut korban, sopir Grab yang bersangkutan hanya sebatas dinonaktifkan sebagai Mitra Pengemudi saja. "Fokus gue sekarang cuma pengin amanin drivernya dulu aja karena dia masih di luar sana berkeliaran, amit-amitnya dia bisa nyari mangsa lagi kan," ujar korban.
Tanggapan Grab Indonesia Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom Menanggapi kasus dugaan pemerasaan dan kekerasan yang viral di media sosial, Grab Indonesia buka suara. Melalui X, Grab Indonesia menyatakan bahwa mereka sangat menyesalkan dugaan tindakan salah seorang Mitra Pengemudi GrabCar terhadap penumpang perempuan. "Grab Indonesia sepenuhnya akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk mendukung penyelidikan atas laporan dari penumpang tersebut," tulis akun @GrabID di X, Rabu (27/3). Berikut pernyataan lengkap Grab Indonesia terkait dugaan pemerasan dan kekerasan yang dilakukan Mitra Pengemudi GrabCar di Jakarta: Grab Indonesia sangat menyesalkan dugaan tindakan salah seorang Mitra Pengemudi GrabCar terhadap penumpang di Jakarta pada 25 Maret 2024. Grab Indonesia sepenuhnya akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk mendukung penyelidikan atas laporan dari penumpang tersebut. Setelah menerima laporan terkait insiden ini pada pukul 22.05 WIB di tanggal 25 Maret 2024, berikut langkah-langkah yang telah kami ambil: 25 Maret pukul 23:13 WIB: Menghubungi penumpang dan terhubung dengan perwakilan keluarga yang membuat laporan, dan yang bersangkutan meminta Grab untuk menghubungi kembali 30 menit kemudian
25 Maret pukul 23:49 WIB: Menghubungi penumpang kembali namun panggilan tidak dijawab
25 Maret pukul 23:50 WIB: Menghubungi penumpang kembali namun panggilan tidak dijawab
25 Maret pukul 23:56 WIB: Menghubungi penumpang kembali namun panggilan tidak dijawab
26 Maret pukul 00:07 WIB: Menghubungi Mitra Pengemudi untuk meminta keterangan
26 Maret pukul 01:28 WIB: Menghubungi penumpang dan terhubung kembali dengan perwakilan keluarga serta mendapatkan penjelasan atas kronologi kejadian dugaan penculikan yang menimpa penumpang, termasuk informasi perihal unit ponsel milik penumpang yang ada di mobil Mitra Pengemudi
26 Maret pukul 03:39 WIB: Menonaktifkan akun Mitra Pengemudi setelah mendapatkan kronologi rinci dari perwakilan keluarga penumpang
26 Maret pukul 15:32 WIB: Menghubungi penumpang dan terhubung langsung dengan penumpang dan menanyakan kondisi penumpang, menawarkan layanan konseling (penumpang menyatakan belum memprioritaskan konseling di saat ini) serta menginformasikan bahwa akun Mitra Pengemudi telah dinonaktifkan
26 Maret pukul 16:30 WIB: Melakukan investigasi internal, memanggil Mitra Pengemudi yang kemudian hadir di Grab Driver Center. Mitra Pengemudi mengembalikan ponsel penumpang yang sebelumnya ada di mobil Mitra Pengemudi.
27 Maret pukul 15:24 WIB: Menghubungi penumpang untuk menginformasikan perihal pengembalian unit ponsel, penawaran untuk pendampingan hukum dari mitra bantuan hukum Grab Indonesia, dan juga dukungan layanan transportasi dengan pengemudi perempuan selama penyelidikan kasus ini berlangsung
• 27 Maret pukul 19.30 WIB: Menghubungi penumpang untuk kembali menawarkan layanan konseling, penjagaan keamanan tambahan jika penumpang merasa perlu, bantuan hukum dan juga penggantian biaya medis. Selain itu, kami juga tengah berkoordinasi dengan kuasa hukum penumpang dan pihak kepolisian untuk menyediakan data-data yang diperlukan untuk menindaklanjuti kasus ini. Grab tidak menoleransi tindak kekerasan dalam bentuk apapun dan akan mengambil langkah tegas sesuai peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku.
Netizen Kritik Tanggapan Grab Indonesia yang Dinilai Lamban dan Tidak Tegas Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/dragana991 Hal yang disayangkan, menurut korban, adalah pihak Grab Indonesia yang dinilai tidak cukup cepat dalam menangani kejadian yang ia alami. Selain itu, teman korban yang membuat thread di X terkait kasus itu, menyayangkan pernyataan Grab Indonesia yang bersikeras bahwa ponsel korban tertinggal di mobil sopir GrabCar, bukan diambil secara paksa seperti pengakuan korban. Beberapa netizen juga memberikan komentar terkait tindakan Grab Indonesia yang seharusnya bisa lebih tegas. "Yang mana nih yg bener, kejadian tgl 25, lu langsung telp korban tapi ga dijawab? sementara korban coba ngereach out kalian via email tapi ga ada balasan? 3 hari dianggurin korban ke RS sendirian. udah diviralin baru "they called me multiple times today"?" tulis netizen di X. "Minimal pelaku dipenjara! Gak bisa bayangin dia masih keliaran cari korban baru gara-gara Grab gak bertindak secara hukum," tulis netizen lainnya. "KLO CUMA DISUSPEN DOANG MAH PAYAH AMAT MIN ITU UDH KRIMINAL! KORBANNYA PASTI TRAUMA PARAH SUMPAH!" tulis netizen. "Lah baca jawaban dari @GrabID keliatan lamban sekali ckckck. Komunitas driver taxi online sepertinya harus bergerak karena kasus ini mengancam kepercayaan penumpang dan kelangsungan pekerjaan kalian," tulis netizen. *** Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI! Pilihan Redaksi Viral di Medsos, Kisah Perempuan Diduga Alami Pelecehan oleh Petugas Lion Air Lewat WhatsApp
Viral Pria Lakukan Ekshibisionis, Komnas Perempuan Minta Pemkot Depok Pasang Stiker Larangan Masturbasi di Angkot
Tuai Pujian, Perempuan Ini Berani Rekam Pria yang Menguntitnya saat Olahraga Lari! Ini Kisahnya
(naq/naq)
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.beautynesia.id/life/sopir-taksi-online-diduga-lakukan-pemerasan-dan-kekerasan-terhadap-penumpang-perempuan-diminta-transfer-rp100-juta/b-287889