TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com Saksi mata bernama Ali Samata (65) menyebut salah satu dari tiga korban tewas atas insiden jatuhnya pesawat latih di Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, sempat masih hidup.
Korban tersebut juga sempat berteriak meminta tolong ke orang-orang sebelum akhirnya tewas.
"Ada korban satu udah terpental. Saya cek lagi ke dalam (pesawat) ada dua orang, yang satu (orang) sempat minta tolong," ungkap Ali dikutip dari video channel YouTube Kompas TV, Senin (20/5/2024).
"Ya (satu orang masih sempat hidup), dia sempat minta tolong. Bilang minta tolong," sambungnya.
Kata Ali, salah satu korban yang terpental terlempar sejauh 3 meter usai pesawat jatuh menghantam tanah.
"Ya perkiraan terlempar tiga meter dengan keadaan luka-luka," ucap Ali kepada wartawan.
Ali menyebutkan, korban tersebut mengalami luka di bagian kepala dan kaki.
Diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat latih jenis Tecnam P2006T jatuh di tepi lapangan Sunburst, Jalan BSD Grand Boulevard, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5/2024) siang.
Tiga awak pesawat meninggal dunia. Ketiganya bernama Pulu Darmawan (pilot), Suanda (kopilot), dan Farid Ahmad (engineer).
Pesawat berkelir putih dengan kode badan PK-IFP itu awalnya tengah menempuh rute Tanjung Lesung-Pondok Cabe.
Sekitar pukul 13.43 WIB, pesawat milik oleh perkumpulan penerbang Indonesia bernama Indonesia Flying Club (IFC) itu hilang kontak kemudian jatuh.
Ketiga jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diotopsi.
Sementara itu, bangkai pesawat sudah selesai dievakuasi oleh petugas dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), TNI, dan Polri pada sekitar pukul 21.10 WIB.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://megapolitan.kompas.com/read/2024/05/20/08115951/saksi-sebut-satu-korban-pesawat-jatuh-di-bsd-sempat-minta-tolong-sebelum