SOLOPOS.COM Kondisi kendaraan ringsek setelah terlibat laka lantas maut di Tol Boyolali KM 497+800 B, Sabtu (14/7/2024) . (Solopos.com/Ni’matul Faizah)
SOLOPOS.COM Kondisi kendaraan ringsek setelah terlibat laka lantas maut di Tol Boyolali KM 497+800 B, Sabtu (14/7/2024) . (Solopos.com/Ni’matul Faizah)
Solopos.com, BOYOLALI – Kecelakaan lalu lintas atau laka lantas tragis terjadi di Tol Solo-Semarang abtu (13/7/2024) dini hari. Berikut roundup kecelakaan yang merenggut nyawa hingga 6 orang dan belasan lainnya terluka tersebut.
Kecelakaan yang terjadi tepatnya di KM 497+800 B atau arah Solo ke Semarang wilayah Ngemplak, Boyolali, melibatkan dua kendaraan minibus Isuzu Elf pelat nomor AG 7710 V dengan truk pelat nomor H 8593 NG.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menyampaikan ada enam orang meninggal dunia, 14 luka ringan, dan dua orang selamat.
“Sopir dalam keadaan luka ringan, enam orang meninggal di tempat, itu orang Jawa Timur. Total di dalam Elf ada 22 penumpang termasuk sopir,” kata dia saat ditemui di lokasi kecelakaan, Sabtu (13/7/2024).
Dia mengatakan semula Isuzu Elf berjalan dari arah Surabaya menuju tujuan akhir Yogyakarta. Ia mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Pada saat itu, Elf berjalan di lokasi lalu menabrak truk yang berjalan di depannya di lajur kiri.
“Ada dua kemungkinan [penyebab kecelakaan], yang pertama mengantuk. Yang kedua, apakah itu terjadi over kapasitas sehingga kurang berfungsinya daya kerja rem sehingga dalam keadaan blong. Kami akan kembangkan di tahap penyelidikan dan penyidikan oleh ahli,”ujarnya.
Selanjutnya kendaraan diamankan kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut. Seluruh korban luka ringan dibawa ke RS UNS Solo dan RSUD dr. Moewardi.
Ia mengatakan unit TAA Polda Jateng bersama Satlantas Polres Boyolali dan pemangku jalan tol telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
Olah TKP
Beberapa saat setelah kejadian, Satlantas Polres Boyolali bersama dengan tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jateng mengadakan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan lalu lintas maut antara minibus Isuzu Elf yang menabrak truk di depannya, Sabtu (13/7/2024).
Olah TKP dilakukan di lokasi kecelakaan yaitu Tol Solo-Semarang KM 497+800 B, Sindon, Ngemplak, Boyolali.
Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, melalui Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Iptu Budi Purnomo, menyampaikan dari olah TKP ternyata tidak ditemukan bekas pengereman.
“Dugaan pertama sopir mengantuk, kedua ada kemungkinan rem blong,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu sore.
Untuk memastikan apakah terjadi rem blong atau tidak, Budi menjelaskan kepolisian harus menggandeng pihak terkait seperti Dinas Perhubungan (Dishub) dan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Isuzu.
Dari hasil olah TKP laka maut minibus seruduk truk di tol Boyolali itu dia mengatakan tidak ada jejak pengereman terlihat. Budi menyampaikan lokasi kejadian berada di lajur kiri. Truk sudah sesuai dengan lajurnya.
Selanjutnya, Budi mengatakan dari olah TKP yang dilaksanakan, kepolisian menemukan bekas seperti jejak hentakan pertama benturan antara Isuzu Elf dengan truk pengangkut hebel.
Setelah menemukan titik yang diduga jadi benturan pertama, ditemukan pula lokasi berhentinya kendaraan Elf dengan truk. Ia mengatakan minibus pengangkut rombongan SD Darul Falah Surabaya setelah menabrak truk tidak langsung berhenti.
“Akan tetapi sempat terseret truk sekitar 80 meter. Bisa terseret karena kan waktu nabrak sempat Elf menempel di bumper belakang truk. Akan tetapi truknya enggak bisa langsung berhenti, karena ada muatan berat yaitu batu bata ringan atau hebel,” jelasnya.
Kemudian, ia mengatakan berdasarkan keterangan minibus Elf melaju dengan kecepatan 100 km/jam. Akan tetapi, kepolisian bakal menyelidiki terkait kecepatan sebenarnya.
“Apakah itu overload? Tidak, karena sudah sesuai dengan jumlah tempat duduk,” kata dia.
Daftar Korban
Ketua Yayasan Darul Falah, Abdul Manan, menjadi salah satu korban dari enam orang yang meninggal dunia dalam laka maut Tol Solo-Semarang KM 497+800 B, Sindon, Ngemplak, Boyolali, Sabtu (13/7/2024).
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu tetangga dan murid korban, Cak Mat, saat dijumpai di area Ruang Jenazah RSUD Pandan Arang Boyolali.
Selain pimpinan Yayasan Darul Falah itu, putra bungsu, menantu perempuan, dan kedua cucu Abdul Manan juga turut menjadi korban meninggal dalam laka maut di ruas tol Boyolali itu. Satu korban meninggal lain merupakan pemandu wisata.
“Jadi ada ibu dan anaknya yang usia sembilan bulan [yang meninggal]. Lalu, Pak Kiai [Abdul Manan] dengan putra bungsunya,” jelas dia.
Selanjutnya, ia menjelaskan mobil Elf yang terlibat laka di tol Boyolali itu diisi dari rombongan berisi keluarga pemilik yayasan dan guru SD Darul Falah Surabaya.
Cak Mat mengaku sangat kehilangan sosok guru yang sangat baik dan supel dengan masyarakat. Terlebih ia mengenal Abdul Manan tokoh masyarakat dan ulama yang baik. “Saya dapat kabar kaget, tadi sekitar pukul 03.00 WIB langsung meluncur ke sini,” kata dia.
Ia mengetahui rombongan berangkat Jumat (12/7/2024) malam, akan tetapi Cak Mat kurang paham tepatnya jam berapa.
Sementara itu, daftar korban meninggal dunia yaitu:
1. Adiba Mulazima, perempuan, 4 tahun, warga Kalilom Lor, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya
2. Abdurrohim Alburo’i, laki-laki, 9 bulan, warga Kalilom Lor, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya
3. Achmad Rofi’uzein, 26, warga Kalilom Lor, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya.
4. Abdul Manan, 69, warga Kalilom Lor, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya.
5. Rifatul Fatati warga Kalilom Lor, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya.
6. Ahmad Fendi Ghozali, petugas travel beralamat di Nganjuk.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://soloraya.solopos.com/roundup-laka-maut-di-tol-boyolali-6-nyawa-melayang-hingga-dugaan-penyebab-1960682