Rektor Universitas Pancasila Dilaporkan atas Dugaan Lecehkan Karyawan Kampus
JAKARTA, KOMPAS.com Rektor Universitas Pancasila berinisial ETH dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap karyawan kampus.
Perkara dugaan pelecehan seksual itu dilaporkan pada 12 Januari 2024 dengan pelapor berinisal RZ (42).
"Benar (ada laporan dugaan rektor diduga melecehkan). (Kasus) ditangani oleh Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Sabtu (24/2/2024).
Baca juga: Polisi Tangkap 5 Pelaku Produksi Film Porno Jaringan Internasional: Korban Anak di Bawah Umur
Dia menyebut, polisi tengah menyelidiki kasus tersebut.
Namun, Ade belum menjelaskan lebih jauh soal dugaan pelecehan yang dilakukan ETH. Ia mengatakan, rektor kampus itu bakal diperiksa di Polda Metro Jaya pada Senin (26/2/2024) mendatang.
"Betul (rektor akan diperiksa)," imbuh dia.
Laporan dugaan pelecehan seksual ini dibenarkan oleh Kabiro Humas Universitas Pancasila Putri Langka.
Putri menjelaskan, pihak kampus sudah mendapatkan informasi berkait pelaporan rektornya.
"Kami sudah mendengar mengenai adanya pelaporan tersebut. Kami juga mencermati pemberitaan yang muncul di media," ungkap Putri.
Baca juga: Klaim Dapat 10 Kursi DPRD DKI Jakarta, Golkar Incar Kursi Pimpinan
Dia turut membenarkan bahwa RZ merupakan karyawan yang bekerja di Universitas Pancasila.
Putri menuturkan, Universitas Pancasila akan menunggu proses hukum yang melibatkan rektornya.
"Oleh karena pelaporan ditujukan ke Polda, maka kami akan menunggu proses hukum yang berjalan di Polda, dan karenanya tidak dapat mendahului proses yang sedang berjalan," ujar Putri.
Kronologi kejadian
Dihubungi secara terpisah, Kuasa Hukum RZ, Amanda Manthovani mengatakan, dugaan pelecehan seksual terjadi pada 6 Februari 2023.
"Saat itu RZ dapet laporan dari sekretaris rektor, bahwa hari itu dia harus menghadap rektor. Jam 13.00 WIB dia menghadap rektor, dia ketuk pintu, pas dia buka pintu rektornya sedang duduk di kursi kerjanya," jelas Amanda.
Korban kemudian duduk di kursi yang berada di hadapan ETH.