Profil 4 Bankir yang Disebut Media Asing Dilirik Prabowo Jadi Menkeu
Calon presiden Prabowo Subianto disebut telah melirik sejumlah nama sebagai kandidat menteri keuangan di kabinetnya jika berhasil terpilih dalam Pilpres 2024.
Namun, tidak ada nama Sri Mulyani dalam daftar tersebut.
Sejumlah sumber media asing Bloomberg membeberkan Prabowo tengah mempertimbangkan setidaknya empat nama.
Media asal Amerika Serikat (AS) itu pun mengungkapkan, alasan Prabowo tidak memilih Sri Mulyani karena sejauh ini Prabowo mengincar mantan bankir untuk mengisi posisi itu.
"(Prabowo) mencari teknokrat yang dapat mengamankan pendanaan untuk jani-jani kampanyenya sembari menjunjung tinggi kehati-hatian fiskal," tulis Bloomberg, dikutip Kamis (29/2).
Para sumber menjelaskan nama-nama ini dianggap paling cocok untuk posisi menteri keuangan karena keahlian mereka di bidang keuangan dan juga kepemimpinan yang efektif.
Kendati demikian, kata dia, nama-nama itu bisa saja berubah. Pasalnya, diskusi pembentukan kabinet masih berada dalam tahap awal.
Bloomberg pun menyebut menkeu yang baru nanti akan menggantikan Sri Mulyani. Siapa pun yang menduduki jabatan itu kelak akan memiliki tugas besar membantu Prabowo menghadapi berbagai risiko geopolitik, khususnya gangguan rantai pasokan global yang muncul dari persaingan AS-China.
"Orang tersebut harus menjaga disiplin fiskal, yang sangat penting dalam menstabilkan rupiah dan meyakinkan investor asing, juga mengamankan pendanaan yang cukup untuk rencana pengeluaran besar Prabowo," tulis Bloomberg.
Berikut profil empat bankir yang disebut Bloomberg dilirik Prabowo jadi pengganti Sri Mulyani:
1. Budi Gunadi Sadikin
Budi Gunadi Sadikin dikenal sebagai seorang profesional korporasi asal Indonesia.
Pria kelahiran Bandung, 6 Mei 1964 itu dilantik menjadi menteri kesehatan pada 23 Desember 2020 lalu. Sebelumnya, ia menjabat sebagai wakil menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sejak November 2019.
Budi memulai karirnya pada 1988 sebagai Information Technology Officer di Kantor Pusat IBM Asia-Pasifik di Tokyo, Jepang. Ia kemudian bergabung dengan PT Bank Bali Tbk hingga 1999.
Setelah itu, ia menjabat sebagai Director of Consumer and Commercial Banking untuk ABN AMRO Bank Indonesia & Malaysia. Budi juga sempat bergabung dengan PT Bank Danamon Tbk dan Adira Quantum Multi Finance.
Pada 2006, Budi menjabat sebagai Direktur Micro dan Retail Banking Bank Mandiri. Usai menyelesaikan jabatannya di sana, ia menjabat sebagai Senior Advisor Menteri BUMN periode 2016-2017.
Ia kemudian menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) pada September 2017 hingga November 2019.
2. Kartika Wirjoatmodjo
Kartika Wirjoatmodjo dikenal sebagai seorang akuntan sekaligus konsultan keuangan. Pria kelahiran Surabaya 18 Juli 1973 itu ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai wakil menteri BUMN pada 23 Oktober 2018, menggantikan Budi.
Tiko, panggilan akrabnya, menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejak 2015.
Karir Tiko di Bank Mandiri dimulai pada 2003 sebagai Kepala Departemen Analisis Strategi & Keuangan. Secara perlahan, posisinya mulai menanjak sebagai Managing Director Mandiri Sekuritas di 2008.
Tiko juga sempat menduduki posisi Chief Executive Officer (CEO) di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2014-2015.
Selain di perbankan, ia juga menduduki posisi penting di beberapa lembaga ekonomi lainnya, seperti Analis Kredit di Bank Industri Jepang periode 1996-1998, Konsultan Senior di PwC Financial Advisory Services periode 1998-1999, dan Boston Consulting Group periode 2000-2003.
Karir cemerlang Tiko di dunia perbankan tak lepas dari latar belakang pendidikannya. Ia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Tiko melanjutkan studi ke jenjang master, dengan gelar Master Of Business Administration dari Erasmus University, Rotterdam, Belanda. Menariknya, ia berhasil menyelesaikan studi master di tengah kesibukannya sebagai ekonom.
Bersambung ke halaman berikutnya...