Liputan6.com, Jakarta Pelecehan anak baju biru yang viral di media sosial menjadi bukti bahwa kekerasan seksual dan tindak kejahatan lain banyak dilakukan oleh orang-orang terdekat.
Dalam kasus ini, balita laki-laki asal Tangerang dilecehkan oleh ibunya sendiri berinisial R. Dalam video viral ibu dan anak baju biru yang beredar, R menghisap kemaluan buah hatinya hingga melakukan masturbasi di depan bocah polos tersebut.
"Kasus tersebut membuktikan bahwa anak sering menjadi korban kekerasan oleh orang-orang terdekat. Seperti ibu, ayah, adik, kakak, saudara, dan sebagainya," kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Subklaster Anak Korban Pornografi/Cybercrime, Kawiyan kepada Health Liputan6.com melalui keterangan tertulis pada Senin, 3 Juni 2024.
Kawiyan, menambahkan, Data KPAI pada 2023 tentang hubungan antara teradu atau pelaku dengan korban menunjukkan bahwa kebanyakan pelaku kekerasan pada anak adalah orangtuanya sendiri, seperti halnya yang terjadi di video viral ibu dan anak baju biru.
"Melihat hubungan antara teradu dengan korban bahwa orangtua kandung menjadi orang yang paling banyak diadukan," mengutip infografis yang dibagikan Kawiyan.
Infografis tersebut memaparkan bahwa peran ayah kandung merupakan pelindung dalam keluarga. Namun, pada faktanya, ayah kandung menempati posisi tertinggi sebanyak 9,6 persen pada kasus yang terjadi di lingkungan keluarga.
Sementara, persentase ibu kandung yang menjadi pelaku kekerasan pada anak adalah 6,1 persen. Tidak jauh berbeda dengan ayah kandung.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.liputan6.com/health/read/5611614/pelecehan-anak-baju-biru-kpai-bukti-anak-sering-jadi-korban-kekerasan-orang-terdekat