BEKASI, KOMPAS.com Tetangga mengungkap keseharian Tiktoker Galih Noval Aji Prakoso atau dikenal Galihloss yang ditangkap atas dugaan penistaan agama karena konten di media sosial.
Salah satu tetangga berinisal A menuturkan bahwa Galihloss kerap membuat konten untuk membantu perekonomian keluarganya.
"Ya emang enggak kerja, cuma bikin konten doang. Makanya si Galih itu kan bagaimana caranya biar ada pemasukan (bantu perekonomian) ya itu bikin konten," ujar A saat ditemui di Kampung Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Rabu (24/4/2024).
"Tapi kan konten juga enggak tahu dibayar apa enggak," lanjut A.
Baca juga: Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama
Menurut keterangan A, orangtua Galih tidak memiliki pekerjaan. Ayahnya hanya bekerja serabutan.
"Bapaknya juga cuma kuli serabutan kadang ngecat mobil di pabrik apa gitu, kadang nganggur. Orang enggak punya dia, bukan orang ada," ucapnya.
A mengaku jarang melihat Galih membuat konten di sekitar tempat tinggalnya.
Galih biasanya hanya sekadar duduk di depan warung miliknya atau membeli minuman.
"Saya enggak tahu kontennya apa. Kadang dia duduk di warung saya, beli Teh Pucuk paling, enggak mahal-mahal sih namanya orang enggak punya," ucapnya.
Terkait dengan penangkapan Galih, A mengaku terkejut. Dia baru mengetahui Tiktoker berusia 25 tahun itu ditangkap pada Selasa sore.
Baca juga: Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi
"Kaget juga saya, baru dengar kemarin Sore. Keluarganya kan pada ke sini, emaknya nangis," kata dia.
Sebagai informasi, Galih ditangkap penyidik Subdit IV Tipid Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berdasarkan laporan polisi sebagaimana tercantum dalam LP bernomor: LP/A/34/IV/2024/SPKT.DITKRIMSUS/POLDA METRO JAYA, tertanggal 22 April 2024.
Dalam video yang beredar di media sosial, Galih tampak berbincang dengan seorang anak laki-laki. Dia memberikan pertanyaan soal plesetan nama-nama hewan yang pintar mengaji.
"Hewan, hewan apa yang bisa ngaji?" tanya Galih.
Lantaran anak itu tak bisa menjawab dengan benar, Galih pun memberitahukan jawaban dari pertanyaannya. Dia lalu menyebutkan jawaban dengan bacaan kalimat taawuz.
Baca juga: Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi
Usai videonya viral dan berujung pada ancaman penjara, Galih pun meminta maaf. Berdasarkan rekaman video yang diterima Kompas.com, Galih mengakui telah membuat video yang diduga menistakan agama tersebut.
"Saya Galih Noval Aji Prakoso pemilik akun TikTok galihloss3 yang telah membuat video penistaan agama dengan memelesetkan suara auman serigala menjadi audzubillahiminasyaitonirojim," kata Galih.
"Di sini saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh umat muslim dan saya menyesali semua perbuatan saya," lanjut dia.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak memastikan proses hukum terhadap tersangka tetap berjalan meskipun Galih telah meminta maaf.
"Penyidikan atas dugaan tindak pidana yg terjadi tetap dilakukan secara profesional, transparan dan akuntabel. Saat ini untuk tersangka sudah ditangkap dan akan dilakukan penahanan pada Selasa 23 April 2024," ungkap Ade.
Baca juga: Terjerat Kasus Penistaan Agama, Tiktoker Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara
Polisi menjerat Galih dengan Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45 A ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan/atau Pasal 156 a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Ade menyampaikan, merujuk pada Pasal 28 ayat (2), Galih terancam dipidana dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar.
"Sedangkan untuk pelanggaran terhadap Pasal 156 a KUHP ancaman hukumannya pidana penjara selama-lamanya lima tahun," tutur dia.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/24/20531921/keseharian-galihloss-di-mata-tetangga-kerap-buat-konten-untuk-bantu?page=all