Kekalahan Berseri Moeldoko


Perbincangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Hadi Tjahjanto terhenti tatkala Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko datang menghampiri keduanya. Mula-mula Moeldoko menyalami Hadi Tjahjanto, yang baru dilantik menjadi Menko Polhukam. Selanjutnya Moeldoko bergeser menjabat tangan AHY, lalu keduanya menoleh ke arah kamera awak media dengan sengaja. Mereka menyunggingkan senyum dan melambaikan tangan. Salaman antara AHY dan Moeldoko itu berlangsung tak lebih dari 12 detik. Peristiwa itu terjadi menjelang sidang kabinet paripurna yang digelar Presiden Jokowi pada Senin, 26 Februari 2024. Ini menjadi pertemuan perdana mereka setelah AHY dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Momen itulah yang ditunggu-tunggu Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng. Sebab, Moeldoko memiliki jejak panjang perseteruan mengudeta Partai Demokrat pada 2021. Itu terjadi sekitar satu tahun setelah AHY dilantik menjadi ketua umum partai berlambang bintang bersinar tiga arah itu. “Saya mau lihat wajahnya Moeldoko kalau ketemu dengan AHY di sidang paripurna. Bersalaman dengan orang yang mau dia dongkel, orang yang mau dia kudeta partainya, sekarang berdiri di depan dia, sebagai anggota kabinet, menteri kabinet, sekaligus Ketua Umum Demokrat yang sah, yang diakui oleh negara,” kata Andi kepada detikX pada Senin, 26 Februari 2024. Kendati demikian, Andi menambahkan, AHY telah siap mengesampingkan seteru masa lalunya untuk fokus bekerja menyukseskan Kabinet Indonesia Maju. Bukan cuma dengan Moeldoko, tapi juga dengan seluruh jajaran partai lainnya, “Tentulah juga dengan partai-partai lainnya, PDIP dan sebagainya,” ujar Andi. Pakar gestur dan mikroekspresi Monica Kumalasari menilai momen berjabat tangan tersebut tidak terjadi secara natural dengan sukarela baik oleh Moeldoko maupun AHY. Ini ditunjukkan dengan bagaimana Moeldoko segera melihat ke arah kamera jurnalis. Sedangkan AHY berusaha berjabat dengan guncangan yang cukup keras serta berupaya menunjukkan kepada awak media kalau ia baik-baik saja. Monica menyebutnya dengan istilah political handshake. Umumnya, kata perempuan yang menyandang gelar akademik magister psikologi dari Universitas Indonesia tersebut, political handshake dimaksudkan untuk tiga hal, yakni aliansi politik, memperkuat posisi atau menyelesaikan konflik, serta negosiasi kebijakan atau janji-janji politik.

Dilansir dari dan telah tayang di: https://news.detik.com/x/detail/spotlight/20240227/Kekalahan-Berseri-Moeldoko/