Joe Biden Bocorkan Waktu Gencatan Senjata Israel-Hamas, Kapan?
Jakarta, CNBC Indonesia Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dirinya berharap gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dapat dimulai dalam beberapa hari, tepatnya pada Senin, 4 Maret mendatang.
"Saya berharap pada awal akhir pekan, pada akhir akhir pekan," katanya pada Senin (26/2/2024), ketika ditanya kapan gencatan senjata akan dimulai, seperti dikutip Reuters.
"Penasihat keamanan nasional saya memberi tahu saya bahwa kita sudah dekat. Kita sudah dekat. Kita belum selesai. Harapan saya adalah Senin depan kita akan mengadakan gencatan senjata," kata Biden kepada wartawan saat berkunjung ke New York.
Hal ini disampaikan Biden saat pihak Israel dan Hamas ikut bernegosiasi dalam pembicaraan Qatar.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa para perunding AS telah berusaha keras untuk mencapai kesepakatan mengenai penangguhan penyanderaan pada awal Ramadhan pada 10 Maret dan para pejabat tinggi AS sedang menangani masalah ini minggu lalu. Optimisme tersebut tampaknya tumbuh dari pertemuan antara Israel dan Qatar.
Kehadiran kedua belah pihak yang bertikai, bertemu dengan mediator secara terpisah namun di kota yang sama, menunjukkan bahwa perundingan telah berjalan lebih jauh dibandingkan sebelumnya.
Di depan umum, Israel dan Hamas terus mengambil sikap yang berjauhan mengenai kemungkinan gencatan senjata, sambil saling menyalahkan atas banyak hal.
Setelah bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas yang tertutup, mengatakan kelompoknya telah menerima upaya untuk mengakhiri perang, dan menuduh Israel mengulur waktu sementara warga Gaza tewas dalam pengepungan.
"Kami tidak akan membiarkan musuh menggunakan negosiasi sebagai kedok kejahatan ini," katanya.
Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel siap untuk mencapai kesepakatan, dan terserah pada Hamas untuk membatalkan tuntutan.
"Tentu saja, kami menginginkan kesepakatan ini jika kami dapat mewujudkannya. Itu tergantung pada Hamas. Sekarang keputusan mereka benar-benar tergantung pada hal itu," katanya kepada Fox News. "Mereka harus menyadari kenyataan."
Kantor Al Thani mengatakan Al Thani dan pemimpin Hamas telah membahas upaya Qatar untuk menengahi "perjanjian gencatan senjata segera dan permanen di Jalur Gaza."
Sebuah sumber mengatakan bahwa delegasi kerja Israel telah terbang ke Qatar untuk mendirikan pusat operasional guna mendukung negosiasi. Misinya termasuk memeriksa usulan militan Palestina yang diinginkan Hamas untuk dibebaskan melalui kesepakatan pembebasan sandera.
Israel terus menyatakan di depan umum bahwa mereka tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas dibasmi, sementara Hamas mengatakan mereka tidak akan membebaskan sandera tanpa kesepakatan untuk mengakhiri perang.