Harga Minyak Naik Usai Israel Bunuh Massal Warga Antre Bantuan di Gaza
Harga minyak dunia naik pada perdagangan Jumat (1/3) usai upaya gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Palestina sulit dicapai.
Gara-garanya, Israel membunuh massal warga Gaza yang sedang mengantre bantuan makanan dengan cara menembaki kerumunan, Kamis (29/2) kemarin.
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 104 orang tewas dalam pembunuhan massal yang dilakukan Israel.
Mengutip Reuters, kontrak berjangka Brent naik 29 sen atau 0,4 persen menjadi US$82,20 per barel. Sementara kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 22 sen atau 0,3 persen menjadi US$78,48 per barel.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pihaknya sedang memeriksa laporan tentang pasukan Israel yang menembaki warga sipil yang menunggu bantuan makanan di Gaza. Ia yakin insiden mematikan itu akan mempersulit perundingan gencatan senjata.
Sementara, Israel berkilah tewasnya ratusan warga Gaza karena terinjak-injak di kerumunan orang yang mengelilingi truk bantuan.
Akibat pembunuhan massal oleh Israel itu, gencatan senjata selama 40 hari yang dimediasi Qatar makin sulit tercapai.
Di sisi pasokan, survei Reuters menunjukkan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memproduksi 26,42 juta barel per hari (bph) bulan ini, naik 90 ribu barel per hari dibandingkan Januari. Produksi Libya naik dari bulan ke bulan sebesar 150 ribu barel per hari.
Survei Reuters terhadap 40 ekonom dan analis memperkirakan harga rata-rata minyak bulan depan US$81,13 per barel.
[Gambas:Video CNN]
Dilansir dari dan telah tayang di: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20240301104424-85-1069135/harga-minyak-naik-usai-israel-bunuh-massal-warga-antre-bantuan-di-gaza