Cerita Korban Perdagangan Orang Berkedok Magang


Vira—bukan nama sebenarnya—gelisah sepanjang malam. Saat itu dia bersama dua teman mahasiswi Indonesia lainnya di sebuah apartemen di Bremen, Jerman. Pada akhir 2023 itu, beberapa pria asing lalu lalang masuk dan keluar apartemen tempat Vira menginap.

Para pria asing itu tidur di kasur-kasur sebelah Vira. Setelah beberapa kali terusir dan terancam tak mendapat tempat tinggal, Vira tak punya pilihan selain menerima apartemen bercampur lawan jenis yang disediakan oleh penyalur kerjanya di Jerman, Brisk United. Ketidaksesuaian keadaan di lapangan dengan sosialisasi di kampus tersebut bukanlah yang pertama kali Vira rasakan sejak tiba di Jerman.

“Dalam posisi tertekan juga sih karena sudah beberapa kali sebelumnya kami diusir dari apartemen, tidak dibayarkan apartemennya. Jujur aku tidak mengadu karena takut diusir karena kebanyakan permintaan atau apalah itu,” ungkap Vira kepada detikX.

Vira merupakan satu dari 1.047 mahasiswa Indonesia yang menjadi korban kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Modusnya ialah dengan program magang mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui ferienjob ke Jerman. Menurut Badan Reserse Kriminal Polri, terdapat 33 universitas di Indonesia yang berpartisipasi dan menjadi korban dalam program tersebut. Kelima tersangka yang ditetapkan oleh Bareskrim Polri masing-masing berinisial ER (39), A (37), SS (65), AJ (52), dan MZ (60).

Vira dan beberapa kawannya di Universitas Jambi (Unja) menaruh kepercayaan pada kampus. Sihol Situngkir, salah satu guru besar Unja, juga turut gencar mempromosikan program magang yang dilarang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) ini. Program tersebut diselenggarakan oleh PT Sinar Harapan Baru (SHB) dan PT CV-Gen Smart Consultant.

Program magang ini ditawarkan dan diklaim bisa dikonversi menjadi 21 SKS sebagai bagian dari program Kampus Merdeka. Realitasnya ternyata ferienjob, yang dikenal sebagai pekerjaan selama musim liburan dan merupakan pekerjaan yang mengandalkan tenaga fisik kasar. Contohnya pekerjaan mengangkat kardus logistik, packing barang untuk dikirim, mencuci piring di restoran, atau mengangkut koper di bandara (porter). Jadi ferienjob tidak berhubungan dengan kegiatan akademis atau kompetensi akademik mahasiswa.


Dilansir dari dan telah tayang di: https://news.detik.com/x/detail/spotlight/20240327/Cerita-Korban-Perdagangan-Orang-Berkedok-Magang/