Biden Harapkan Gencatan Senjata Gaza Pekan Depan, Hamas Bilang Gini
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan bahwa Israel telah menyetujui untuk menghentikan serangannya terhadap Jalur Gaza selama Ramadan dalam kesepakatan gencatan senjata yang bisa ditandatangani paling cepat pekan depan. Hamas menyebut pernyataan Biden itu terlalu 'prematur'.
Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengatakan pihaknya masih dalam tahap mengkaji proposal gencatan senjata terbaru yang ditawarkan. Demikian seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (28/2/2024).
Komentar Biden, yang direkam pada Senin (26/2) dan disiarkan televisi AS usai tengah malam pada Selasa (27/2), muncul ketika para perunding berupaya mewujudkan perpanjangan kesepakatan gencatan senjata pertama dalam perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu.
"Ramadan akan segera tiba, dan sudah ada kesepakatan dari pihak Israel bahwa mereka juga tidak akan melakukan aktivitas selama Ramadan, demi memberikan kita waktu untuk mengeluarkan semua sandera," ucap Biden dalam program televisi NBC "Late Night with Seth Meyers".
Pada Senin (26/2), Biden melontarkan harapannya agar kesepakatan gencatan senjata akan tercapai pada Senin (4/3) mendatang atau pekan depan.
"Penasihat keamanan nasional saya memberi tahu saya bahwa mereka sudah dekat. Mereka dekat. Itu belum selesai. Harapan saya adalah Senin (4/3) depan kita bisa melakukan gencatan senjata," ujarnya.
Hamas sedang mengkaji proposal gencatan senjata yang dibahas dalam pertemuan di Paris pekan lalu, oleh Israel dan AS bersama mediator Qatar dan Mesir.
Dua pejabat senior Hamas, yang tidak disebut namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa pernyataan Biden yang menyebut kesepakatan gencatan pada prinsipnya sudah tercapai adalah pernyataan yang terlalu 'prematur'.
"Masih ada kesenjangan besar yang harus dijembatani," sebut salah satu pejabat Hamas itu kepada Reuters.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.