Anomali Lonjakan Suara PSI
Belakangan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dianggap janggal. Dalam tujuh hari terakhir, real count KPU menunjukkan suara PSI melonjak drastis 0,45 persen. Pada 26 Februari hanya 2,68 persen, sedangkan per hari ini partai itu mengantongi 3,13 persen suara. Angka itu sudah melebihi hasil hitung cepat mayoritas lembaga survei anggota Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia.
Ketua DPP PSI Cheryl Tanzil menganggap lonjakan perolehan suara berdasarkan penghitungan KPU wajar. Dia yakin, dalam Pemilu 2024 ini, PSI akan lolos ambang batas parlemen dan bisa mengirimkan kadernya ke DPR RI.
“PSI masih optimistis. Kedua, apa pun hasilnya, pemilu ini adalah kemenangan untuk PSI. Kami akan mewarnai begitu banyak daerah-daerah di seluruh Indonesia, akan punya anggota legislatif minimal di tingkat DPRD dan kabupaten/kota, orang-orang PSI. Kita akan bersuara yang lantang,” ujar Cheryl ketika dihubungi detikX.
Cheryl mengatakan suara-suara yang belum selesai dihitung terutama merupakan suara-suara yang berada di kantong-kantong PSI pada 2019. Selain itu, ia berulang kali menjelaskan terkait dengan kesalahan hitung batang lidi yang menurut pengamatan kader di lapangan mencapai selisih 10 suara. Di sisi lain, menurutnya, sebagai partai yang masih kecil, margin of error 1 hingga 1,5 persen akan sangat berarti bagi partainya untuk menembus ambang batas parlemen.
“10 suara per TPS misalnya dikalikan setengah aja total TPS yang ada di seluruh Indonesia. Ya kan total TPS 800 ribuan nih ya, taruh deh 400 ribuan. 400 ribu dikali 10 itu udah berapa? Ya itu sudah 4 juta suara loh. Jadi kami optimistis banget bahwa ini sekarang rekapitulasi baru sekitar 60 persen ya yang masuk di real count masih ada 40-an persen,” ujarnya.
Caleg Dapil DKI Jakarta III itu menuturkan kenaikan suara ini dari 2019 tak lain merupakan efek dari masuknya Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, menjadi Ketua Umum PSI. Lebih rincinya, ini juga berdampak pada kursi-kursi DPRD di tingkat provinsi juga kabupaten/kota. Selain itu, faktor mendominasinya anak muda sebagai pemilih pada Pemilu 2024 ini kian menjadi sebab melesatnya suara PSI.
Dilansir dari dan telah tayang di: https://news.detik.com/x/detail/spotlight/20240305/Anomali-Lonjakan-Suara-PSI/